KETIK, SAMPANG – Massa aksi demo yang menamakan diri Aliansi Banyuates Tangguh ricuh dengan aparat kepolisian pada Rabu, 9 April 2025.
Aksi yang berlangsung di depan kantor Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura itu sempat dipukul mundur oleh polisi, sehingga suasana semakin memanas.
Sempat terjadi aksi saling dorong dan saling pukul antara masyarakat dengan aparat kepolisian. Massa aksi juga terlihat melemparkan botol ke arah polisi.
Meski demikian, massa aksi yang menolak pergantian Pj Kades yang tidak sesuai prosedur dan menuntut Pilkades 2025 segera digelar akhirnya bisa diredam sehingga demonstrasi berjalan tertib.
Hanafi, Korlap Aksi Aliansi Banyuates Tangguh mengatakan, aksi ini ricuh lantaran masyarakat kecewa dengan jawaban Sudarmanta, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) yang mereka nilai tidak berdasar.
"Jawaban Sudarmanta tidak berdasar, Pilkades di Sampang ditunda sejak tahun 2021 oleh Bupati Sampang H Slamet Junaidi dan akan digelar tahun 2025 secara serentak di 180 desa. Namun, ada sekitar 37 desa diperpanjang secara otomatis berdasarkan UU desa. Nah, inikan lebih banyak yang tidak diperpanjang ada sekitar 143 desa," ujarnya.
Karena itu, kata Hanafi, masyarakat menuntut Pilkades 2025 di 143 desa untuk segera digelar.
"143 desa harus dilaksanakan Pilkades, ini bukan eceran. Dananya sudah ada, tinggal menunggu kebijakan kepala daerah. Ayo jangan rampas dan berangus hak demokrasi masyarakat ini dan segera terbitkan Surat Keputusan baru bahwa Pilkades akan dilaksanakan tahun 2025 di 143 desa," terangnya.
Ia juga menegaskan akan segera menyurati Kemendagri perihal Pilkades di 143 desa di Sampang yang saat ini dipimpin oleh Penjabat (Pj Kades).
"Dalam waktu dekat kami akan menyurati Kemendagri perihal Pilkades di 143 desa di Sampang, jangan sampai ditunda lagi. Kalau ditunda lagi Sampang tidak akan kondusif," tukasnya.
Sementara, Sudarmanta, Kepala DPMD Sampang menyampaikan bahwa Pilkades akan digelar secara serentak tahun 2027. Pemkab Sampang tidak mau menggelar pilkades dengan tidak serentak atau tidak bersamaan.
"Pemerintah daerah akan menggelar Pilkades seluruhnya tidak ada Pilkades eceran. Kami sudah konsultasi dengan Kemendagri bahwa Pilkades akan digelar seluruhnya secara serentak 180 desa, bukan eceran," ungkap Sudarmanta saat menemui aksi massa. (*)