Di Usia 77 Tahun, Eyang Mujiono Gowes Ratusan Kilometer Jelajahi Nusantara

21 Juni 2025 12:36 21 Jun 2025 12:36

Thumbnail Di Usia 77 Tahun, Eyang Mujiono Gowes Ratusan Kilometer Jelajahi Nusantara
Eyang Mujiono, lansia 77 tahun saat hendak mengikuti salah satu event sepeda lipat di Kota Malang, Sabtu, 21 Juni 2025. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Semangat Eyang Mujiono (77) tak pudar dimakan usia. Warga Banjarnegara, Jawa Tengah ini tetap aktif bersepeda jarak jauh hingga ratusan kilometer dengan sepeda lipatnya, menjelajahi berbagai daerah di Indonesia.

Ditemui pada salah satu event sepeda di Kota Malang, Eyang Mujiono menceritakan rahasianya tetap segar bugar, yakni membiasakan tubuh untuk terus bergerak. Cara tersebut rupanya ampuh membawanya gowes dengan jarak ratusan kilometer.

"Saya senang, sangat bahagia karena yang penting dalam bersepeda adalah bahagia. Kalau mau sehat, keep moving, keep cycling, keep healthy," ujar Eyang Mujiono, Sabtu, 21 Juni 2025.

Dengan senyum lebar, ia berbagi cerita soal perjalanan panjang yang pernah ia tempuh saat pulang dari event sepeda di Kota Malang beberapa tahun silam. Setelah event berakhir, Eyang Mujiono memutuskan kembali pulang dengan bersepeda.

Ia harus menempuh rute dari Malang-Kediri-Sragen-Jogja-Banjarnegara. Tak jarang ia harus menginap di beberapa daerah yang telah dilewatinya. Bahkan pada event lain, ia masih menyempatkan menjelajahi Bali sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Malang.

"Rencananya setelah ini pulang juga ambil rute lain menuju Blitar sampai Banjarnegara," lanjutnya.

Bagi Mujiono, bersepeda bukan sekadar menjaga kebugaran, tapi juga sarana silaturahmi dan mengenal budaya. Saat bersepeda di Lombok, misalnya, ia mempelajari sejarah penyebaran Islam di sana.

"Suka bersepeda karena bisa tahu kebudayaan masyarakat. Seperti di Lombok ada masjid yang menjadi titik penyebaran Islam pertama. Pengalaman paling menyenangkan di Lombok apalagi masih asri dan luar biasa. Saya senang dengan curugnya," ungkapnya.

Mujiono mulai menekuni hobi bersepeda setelah pensiun sebagai teknisi pesawat pada 2002/2003. Namun, ia baru rutin bersepeda sejak 2012. Ketertarikannya pada sepeda lipat muncul saat tinggal di Dieng pada 2016.

"Mulai terlena dan kena racun sepeda lipat saat tinggal di Dieng tahun 2016 sampai sekarang. Alasannya selain dapat sehat juga bisa silaturahmi, kalau bersepeda meskipun beda jalur tapi menambah saudara," ujar pria yang pernah merawat pesawat kepresidenan itu. (*)

Tombol Google News

Tags:

Eyang Mujiono Gowes Sepeda Lipat Keliling Nusantara Kota Malang lansia Event Sepeda Lipat