Didukung Likuiditas yang Memadai, Perekonomian Indonesia Stabil di Tengah Gejolak Pasar Global

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

13 Oktober 2023 07:18 13 Okt 2023 07:18

Thumbnail Didukung Likuiditas yang Memadai, Perekonomian Indonesia Stabil di Tengah Gejolak Pasar Global Watermark Ketik
Gedung OJK Regional Jawa Timur. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kondisi keuangan Indonesia masih stabil di tengah gejolak ekonomi global. Hal ini terlihat dari kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko higher for longer suku bunga global.

Gejolak kinerja perekonomian global masih terus berjalan. Di Amerika Serikat, tingkat inflasi yang masih tinggi di tengah masih solidnya kinerja perekonomian mendorong kebijakan The Fed diprediksi lebih hawkish. Sedang di Eropa meski kinerja perekonomian terus lemah, tingkat inflasi yang masih tinggi sehingga otoritas moneter Eropa kembali menaikkan suku bunganya.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa mengatakan Perkembangan tersebut mendorong berlanjutnya kenaikan yield surat utang di AS dan penguatan USD sehingga menyebabkan tekanan outflow dari pasar emerging markets termasuk Indonesia.

"Volatilitas di pasar keuangan, baik di pasar saham, obligasi, dan nilai tukar juga dalam tren meningkat," Terang Aman Santosa dalam pernyataan tertulis, Kamis (12/10/2023).

Sementara itu di Tiongkok masih terjadi kekhawatiran akibat kinerja ekonomi yang masih rendah pasca pandemi Covid-19. Sedangkan insentif fiskal dan moneter yang dikeluarkan otoritas masih terbatas.

Di satu sisi perekonomian nasional Indonesia, angka inflasi meningkat 3,27 persen year on year, sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 3,3 persen. Didorong oleh kenaikan harga sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama kategori makanan, minuman dan tembakau.

"Tren pergerakan inflasi inti masih melambat, menurun menjadi 2,18 persen yoy, yang tercermin juga dari rendahnya penjualan ritel," tambahnya.

Per 29 September 2023, kondisi pasar saham Indonesia terlihat melemah tipis  sebesar 0,19 persen mtd ke level 6.939,89. Dimana sebelumnya pada Agustus 2023 berada di level 6.953,26. Beberapa sektor di  IHSG pada September 2023 masih dapat menguat diantaranya sektor barang baku dan sektor energi.

"Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 1,30 persen dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp5,24 triliun. Dimana sebelumnya Agustus 2023 net sell sebesar Rp 1,18 triliun," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Permodalan Likuiditas Ekonomi pasar global Inflasi IHSG