Disnaker Blitar Gelar Pelatihan Digital Marketing, Dorong Pencari Kerja Jadi Tenaga Siap Pakai

6 Mei 2025 14:52 6 Mei 2025 14:52

Thumbnail Disnaker Blitar Gelar Pelatihan Digital Marketing, Dorong Pencari Kerja Jadi Tenaga Siap Pakai
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan berbasis Klaster Kompetensi Skema Digital Marketing oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar, Selasa, 6 Mei 2025. (Foto: Favan/ketik.co.id)

KETIK, BLITAR – Dalam upaya menekan angka pengangguran sekaligus membekali masyarakat dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar menggelar Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan berbasis Klaster Kompetensi Skema Digital Marketing.

Kegiatan ini resmi dibuka pada Selasa, 6 Mei 2025 di Rest Area Pendapa Ageng Hand Asta Sih, Srengat.

Pelatihan ini merupakan bagian dari pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025 yang dialokasikan untuk bidang kesejahteraan masyarakat, khususnya non-BLT.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Latihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Latprotrans) Disnaker Blitar, Latip Usman, menjelaskan bahwa pelatihan ini akan berlangsung selama sepuluh hari dan dilanjutkan dengan program magang selama lima hari.

“Digital marketing bukan lagi keterampilan tambahan, tapi sudah menjadi kebutuhan. Kami ingin menciptakan SDM yang tidak hanya paham konsep, tapi juga siap terjun langsung ke lapangan,” ujar Latip di hadapan para peserta.

Program magang yang menjadi bagian dari pelatihan tahun ini, menurut Latip, merupakan inovasi yang dirancang untuk memberikan pengalaman kerja riil kepada para peserta. Dengan begitu, mereka tidak hanya siap secara teori, tetapi juga terlatih secara praktik.

“Kami harap setelah pelatihan ini, peserta bisa langsung berkontribusi di tempat kerja, bahkan mampu membuka peluang kerja sendiri melalui wirausaha digital,” tambahnya.

Tak hanya soal pelatihan teknis, Disnaker juga mendorong terbentuknya jejaring dan komunitas digital marketing antar peserta. Langkah ini dianggap penting untuk menciptakan ekosistem belajar berkelanjutan yang dapat membantu peserta terus berkembang setelah pelatihan selesai.

Dari total 383 pendaftar, hanya 25 peserta yang dinyatakan lolos seleksi, terdiri dari 20 orang dari masyarakat umum dan 5 orang dari perwakilan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Seleksi dilakukan secara terbuka dan transparan untuk memastikan kualitas dan keseriusan peserta.

Latip menyebut, pelatihan ini menjadi bukti konkret bahwa dana DBHCHT benar-benar dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya generasi muda yang tengah mencari pekerjaan.

“Kami ingin DBHCHT tidak hanya menjadi angka di atas kertas, tapi menjadi alat nyata pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.

Ke depan, Disnaker Kabupaten Blitar berkomitmen untuk memperluas cakupan pelatihan dan menambah variasi keahlian yang diajarkan. Pelatihan digital marketing ini dinilai sebagai awal dari upaya panjang menuju Blitar yang memiliki tenaga kerja adaptif, kreatif, dan berdaya saing tinggi di era digital.

“Ini bukan akhir, tapi titik awal. Kami akan terus dorong pelatihan serupa agar semakin banyak warga Blitar yang punya daya saing tinggi,” jelas Latip.(*)

Tombol Google News

Tags:

disnaker kerja Blitar Kabupaten Blitar DBHCHT