KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang saat ini tengah melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) selama bulan Ramadhan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang pun hendak melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk memasok komoditas pangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan. Ia menjelaskan koordinasi dengan Gapoktan telah dilakukan, terutama pada pedagang di Merjosari.
"Mulai hari ini kami koordinasikan dengan pedagang cabai besar yang ada di Merjosari, kalau bisa besok sudah ada stoknya," ujarnya, Senin 3 Maret 2025.
Keputusan tersebut ditengarai oleh banyaknya produk segar yang kosong pada penyelenggaraan GPM hari ini. Meskipun mayoritas produk dari Gapoktan didistribusikan untuk kelompok masing-masing, namun Slamet tetap akan mengupayakan hal tersebut.
"Ini kami coba koordinasi dua-tiga kelompok urban farming. Kadang di kelompok urban farming digunakan untuk kelompok internal sendiri yang di transaksikan gak terlalu banyak," lanjutnya.
Saat ini harga cabai di pasaran tengah melambung tinggi. Untuk 1 kilogramnya dibandrol dengan harga mencapai Rp 90.000.
Menurutnya salah satu pemicu kenaikan harga tersebut ialah musim hujan. Namun saat ini panen cabai berangsur membaik.
"1-2 minggu kemarin mengalami kenaikan karena musim hujan, panen masih sedikit. Sekarang mulai agak terang, panenan cabai mulai agak membaik. Kita usahakan besok sudah ada cabai," terangnya.
Dalam GPM yang tersebar di setiap kecamatan nanti, akan ada sekitar 15 komoditas pangan, termasuk telur. Slamet menyebut bahwa harga yang ditawarkan pada GPM cenderung lebih murah dibandingkan di pasaran.
"Sebenarnya harga jelas lebih rendah daripada di toko dan pasar. Kalau dengan grosir kan memang menjual lebih murah dari toko," tandasnya.(*)
