Green Financing BRI Triwulan I 2025 Catat Pertumbuhan Positif, Ini Angkanya

17 Juni 2025 19:26 17 Jun 2025 19:26

Thumbnail Green Financing BRI Triwulan I 2025 Catat Pertumbuhan Positif, Ini Angkanya
BRI mencatatkan perbaikan green financing di 2025. (Foto Laman BRI)

KETIK, SURABAYA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan positif dari pembangunan berkelanjutan, melalui peningkatan pembiayaan hijau (green financing).

Melansir laman resmi BRI, peningkatan green financing hingga akhir Triwulan I 2025 terus tumbuh dan kini mencapai Rp 89,9 triliun. Angka tersebut meningkat 8,18 persen secara tahunan (year-on-year), seiring dengan transformasional hijau yang semakin menjadi fokus industri perbankan nasional.

Apabila dirinci, portofolio pembiayaan hijau BRI mencakup beragam sektor strategis, termasuk pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang secara berkelanjutan.

Nilai pengelolaan ini mencapai Rp 61,16 triliun. Sedangkan untuk produk ramah lingkungan mencapai Rp 7,80 triliun, energi terbarukan Rp 6,47 triliun, serta transportasi hijau senilai Rp 3,55 triliun, bangunan hijau, dan proyek lingkungan lainnya.

Pembiayaan hijau BRI ini sejalan dengan Peraturan OJK Nomor 18 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan.

Direktur Human Capital dan Compliance BRI A. Solihin Lutfiyanto menjelaskan, penyaluran pembiayaan hijau ini menunjukkan BRI dalam menjadi agen perubahan menuju ekonomi hijau.

"Keuangan berkelanjutan penting untuk menjembatani kesenjangan dukungan keuangan bagi inisiatif-inisiatif keberlanjutan. BRI menjalankan peran penting dalam menyediakan pembiayaan bagi debitur untuk bertransisi ke praktik-praktik rendah karbon dan berkelanjutan, sekaligus upaya pemerintah dalam memperluas solusi pembiayaan hijau," jelasnya dikutip pada Selasa 17 Juni 2025.

Sedang pada agenda Environmental, Social, and Governance (ESG) BRI konsisten menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang berdampak positif terhadap lingkungan.

BRI juga memperkuat tata kelola keberlanjutan di internal perusahaan sebagai bentuk adaptasi terhadap tuntutan global akan praktik keuangan yang bertanggung jawab.

Sementara untuk pendanaan, BRI mencatat total pendanaan wholesale sebesar Rp 111,78 triliun pada Triwulan 1 2025, dengan 39,66 persen. Persentase tersebut didapat dari instrumen berbasis ESG. Komposisi itu mencakup penerbitan Green Bond dalam tiga fase dengan total Rp 13,5 triliun, serta sustainability-linked loan senilai USD 1 miliar.

Sebagau strategi adaptif dalam manajemen portofolio, BRI juga menerbitkan inclusivity-based securities seperti Medium Term Notes dan Subordinated Bonds yang dialokasikan untuk UMKM, korporasi ultra mikro, serta individu berpenghasilan rendah. 

Dengan integrasi prinsip ESG dalam seluruh rantai nilai pembiayaan dan pendanaan, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank dengan misi keberlanjutan yang menyeluruh.

“Kami percaya bahwa kontribusi aktif terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) akan berdampak positif, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga dalam memperkuat resiliensi ekonomi nasional,” pungkas Solichin.(*)

Tombol Google News

Tags:

BRI Bank Rakyat Indonesia green financing green financing BRI Bank BRI