Kota Malang Punya Combine Harvester Pemberian Presiden Prabowo, Bisa Panen Padi dalam 3 Jam

17 Juni 2025 17:01 17 Jun 2025 17:01

Thumbnail Kota Malang Punya Combine Harvester Pemberian Presiden Prabowo, Bisa Panen Padi dalam 3 Jam
Kota Malang mendapat bantuan alat pemanen padi atau combine harvester dari Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Kelompok Tani Tlogowaru, Kota Malang mendapatkan bantuan alat pemanen padi atau combine harvester dari Presiden Prabowo Subianto. Digadang dengan alat tersebut, proses memanen padi hanya memakan waktu hingga 3 jam.

Biasanya, proses panen yang dilakukan dengan tenaga manusia dapat memakan waktu hingga 10 hari. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan melalui bantuan alat dengan harga Rp500 juta itu, menjadi upaya untuk menghasilkan padi sesuai target yakni 15.000 ton per tahun.

"Ini kita punya target yang memang dari tahun kemarin kita ada 15.000 ton per tahun. Tahun sebelumnya juga sama dan itu kita tetap menjaga. Kalau menaikkan tanpa intensifikasi dan masa tanam kita akan sulit," ujarnya, Selasa 17 Juni 2025.

Wahyu yakin produktifitas pertanian di Kota Malang dapat berpengaruh pada ketahanan pangan masyarakat. Namun tak dapat dipungkiri bahwa Kota Malang memiliki keterbatasan lahan pertanian.

"Kita di perkotaan tetap menjaga lahan pangan agar ketahanan pangan bisa terjaga. Target ini kita akan capai (walau lahan terbatas) tapi dengan olahan, intensifikasi dan menambah masa tanam," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan selain bantuan alat panen padi dari Prabowo, Pemkot Malang ikut memberikan beberapa bantuan. Mulai dari hand tractor roda dua seharga Rp43 juta per unit untuk menggemburkan tanah.

"Kemudian ada bantuan handsprayer elektik sehingga petani tidak perlu memompa, cukup menekan tombol di alat tersebut. Bantuan mulsa perak plastik, ini untuk budidaya tanaman cabai dan tomat ataupun tanaman lain. Bisa mencegah pertumbuhan rumput liar supaya pertumbuhan tanaman utama lebih optimal," jelas Slamet.

Slamet menambahkan bahwa bantuan lainnya yang diberikan ialah paddy mower atau alat pemotong padi, 2 unit hammer mill untuk menyiapkan pupuk organik dengan menghancurkan kotoran kambing, mencacah batang jagung atau padi untuk difermentasi menjadi pupuk organik.

"Kemudian ada bantuan benih padi dan benih jagung. Untuk tahun ini benih padi sekitar 5.500kg untuk 4 kecamatan yang ada pertaniannya. Kemudian jagung sebesar 330kg untuk petani di Kedungkandang dan sedikit di wilayah Sukun," terangnya.

Slamet menjelaskan total bantuan yang mendekati angka Rp1 miliar tersebut diberikan kepada 20 Gapoktan di 4 kecamatan yang ada di Kota Malang. Ia berharap melalui bantuan tersebut dapat tercipta swasembada dan ketahanan pangan.

"Ini semuanya berdasarkan usulan petani melalui musrenbang tingkat Gapoktan, kemudian kelurahan dan kecamatan. Nanti bisa digunakan Gapoktan antarwilayah juga," tandasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Combine harvester Kota Malang Bantuan Alat Pertanian Panen padi ketahanan pangan