KETIK, MALANG – Transaksi jual-beli emas di Kota Malang terlihat masih ramai. Pasalnya, setiap tahun emas masih menjadi primadona bagi masyarakat untuk investasi jangka panjang.
Hal tersebut salah satunya terlihat di Toko Emas Semar Nusantara Malang. Tren kenaikan penjualan emas terlihat sejak sebelum lebaran 2025 hingga saat ini.
Mariadi, Manager Semar Nusantara Malang menjelaskan, kondisi ekonomi menjadi salah satu faktor meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap emas.
"Dengan sekarang dolar naik terus, harga emas juga naik. Emas kan salah satu pilihan tepat untuk berinvestasi. Misal harus di bank mereka dirugikan. Kalau berinvestasi di emas, dengan adanya kenaikan ini bagi mereka lebih menguntungkan," ujarnya, Senin 21 April 2025.
Dalam sehari, terdapat ratusan pengunjung yang datang untuk bertransaksi maupun sekadar melihat-lihat saja. Jumlah tersebut juga merata, baik untuk membeli maupun menjual kembali emas yang dimiliki.
"Di sini harga emas mengikuti pasaran. Ketika masyarakat beli 1-2 tahun, dijual lagi bisa dapat untung hingga Rp 2 juta atau lebih. Jadi dia beli emas tujuannya selain berhias juga untuk investasi," jelasnya.
Namun banyak pengunjung datang bukan hanya untuk membeli emas perhiasan, namun juga logam mulia. Mariadi menjelaskan tingginya minat pembelian logam mulia membuat Semar Nusantara sempat kehabisan stok.
"Untuk emas batangan stoknya mungkin harus ada inden dulu. Sampai stok itu kita habis-habis, cuma pasti kita memprioritaskan mereka juga dengan harus pesan, pasti kita layani. Beberapa hari kemudian baru kita bisa mencukupi kebutuhan konsumen," tuturnya.
Untuk harga emas dengan kadar 10 karat di Semar Nusantara berkisar Rp 950.000 per gram, sedangkan untuk 11 karat sekitar Rp 1,5 juta - 1,6 juta berdasarkan model barang. Adapun untuk selisih harga jual di Semar Nusantara Malang mencapai 6-10 persen.
"Dengan emas naik trennya, mereka memilih untuk jual karena pembelian nominalnya sedikit, sekarang dijual dengan harga lebih besar. Ada yang mulai 0,5 gram, 1 gram, dan selebihnya. Dari retail juga tersedia berat macam-macam," jelasnya.
Sementara itu, salah satu pembeli yakni Mimin warga Lawang menjelaskan telah rutin berinvestasi pada emas perhiasan maupun batangan. Ia biasanya membeli 4-5 gram dengan kadar 24 karat. Kebiasaan berinvestasi pada emas telah ia lakukan sejak tahun 2022.
"Kalau ada uang sisa, daripada dibuat yang lain, saya investasikan saja. Kadang saya beli perhiasan, kadang emas batangan. Bulan kemarin saya beli batangan masih Rp 1,6 juta sekarang sudah Rp 1,9 juta," jelasnya.(*)