KETIK, PACITAN – Empat pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari lingkungan Pemkab Pacitan mendadak sukar ditemui di meja kerja.
Bukan karena cuti panjang atau main TikTok ke luar negeri, tapi tengah menjalani Diklatpim alias pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di Surabaya.
Lantas, akankah gerbang seleksi terbuka (selter) jabatan tinggi segera dibuka?
Empat nama yang saat ini sedang digodok di Kota Pahlawan adalah: Acep Suherman (Kepala Disdagnake); Sugeng Santoso (Kepala DKPP); Munirul Ichwan (Kepala Bakesbangpol), dan Daru Mustiko Aji (Kepala Dinkes).
Mereka tak sekadar ikut pelatihan formalitas. Diklatpim ini menuntut lahirnya proyek perubahan, semacam "oleh-oleh" inovatif yang wajib diterapkan di dinas masing-masing.
“Ya yang jelas kalau mereka sudah di Diklat itu, mereka akan membuat proyek perubahan. Intinya dia bisa memberi perubahan di OPD tersebut,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan Heru Wiwoho, Rabu, 9 April 2025.
Pelatihan ini bukan hanya soal upgrade kemampuan, bisa jadi juga sinyal untuk penyegaran—dan siapa tahu ada perombakan.
Soal isu mutasi pasca Pilkada, Heru main aman. Ia mengatakan, merujuk pada Permendagri 73 Tahun 2016, mutasi hanya bisa dilakukan enam bulan setelah pelantikan kepala daerah.
Tapi, dengan restu dari Kemendagri, jalan bisa dibuka lebih awal.
"Bisa saja dilakukan mutasi asalkan izin ke Kemendagri. Tapi, Pak Bupati sejauh ini belum menyinggung-menyinggung soal itu,” ucap Heru.
Namun, Heru tak menampik bahwa Bupati, Indrata Nur Bayuaji, sudah cukup kenal luar dalam para pejabat di OPD Pacitan.
“Sudah lebih dari tiga tahun beliau menjabat. Saya rasa sudah tahu karakter masing-masing,” tambahnya.
Heru memastikan bahwa seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) baru akan dibuka setelah ada kursi kosong paska mutasi.
"Nanti, kalau mutasi sudah rampung. Baru dilakukan seleksi terbuka," tutupnya. (*)