KETIK, JAKARTA – Paris Saint-Germain (PSG) sukses meraih gelar Liga Champions UEFA perdananya dalam sejarah klub setelah tampil perkasa melawan Inter Milan. Dalam pertandingan final di Allianz Arena, Munich, PSG memetik kemenangan meyakinkan 5-0.
Gol pembuka dicetak oleh bek kanan Achraf Hakimi pada menit ke-12, menandai awal dominasi Les Parisiens. Yang menarik perhatian adalah keputusan Hakimi untuk tidak melakukan selebrasi setelah mencetak gol.
Spekulasi yang beredar luas di media dan kalangan pengamat adalah bahwa sikap ini merupakan bentuk penghormatan mendalam kepada mantan klubnya, Inter Milan, tempat ia pernah bermain pada musim 2020–2021.
Dalam sepak bola, gestur tidak merayakan gol ke gawang mantan tim adalah praktik umum yang menunjukkan rasa hormat kepada klub dan para penggemar yang pernah mendukung sang pemain.
Profil Achraf Hakimi
Achraf Hakimi Mouh, lahir pada 4 November 1998 di Madrid, Spanyol, adalah pesepakbola profesional yang berposisi sebagai bek kanan atau gelandang sayap untuk Paris Saint-Germain (PSG) dan tim nasional Maroko. Dikenal karena kecepatan, kemampuan bertahan, dan kontribusi ofensifnya, Hakimi diakui sebagai salah satu bek sayap terbaik di dunia saat ini.
Karier Hakimi dimulai di akademi Real Madrid pada usia 7 tahun. Ia melakukan debut profesional bersama Real Madrid Castilla pada 2016, sebelum dipromosikan ke tim utama pada 2017. Selama dua musim (2018–2020), ia dipinjamkan ke Borussia Dortmund, di mana ia berhasil meraih DFL-Supercup pada 2019.
Pada tahun 2020, Hakimi bergabung dengan Inter Milan dengan biaya transfer sekitar €43 juta. Di sana, ia berkontribusi besar membantu klub meraih gelar Serie A pertama mereka dalam 11 tahun pada musim 2020–21.
Pada Juli 2021, PSG merekrut Hakimi dengan biaya transfer sekitar €68 juta. Sejak saat itu, ia menjadi bagian integral dari skuad, membawa PSG meraih beberapa gelar domestik dan internasional, termasuk gelar Liga Champions UEFA 2024–25 yang baru saja diraih.(*)
