KETIK, PACITAN – Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Pacitan memastikan, ada dua isu krusial yang menjadi prioritas utama kesiapan untuk menyambut wisatawan libur Tahun Baru 2025.
Pertama, Kepala Disparbudpora Pacitan, Turmudi, menyebut, aspek keselamatan pengunjung bakal menjadi prioritas dalam penyelenggaraan pariwisata di momen libur ini.
"Yang utama adalah menjaga keselamatan wisatawan. Kami tidak ingin ada kejadian yang membahayakan pengunjung, seperti kecelakaan atau bahkan kematian," ujar Turmudi soal kesiapan sektor pariwisata di Kantornya, Senin, 30 Desember 2024.
Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya telah mengumpulkan para Koordinator Pariwisata untuk membahas soal pengamanan wisatawan dan memastikan segala persiapan berjalan dengan baik.
"Kesiapannya mulai pengawasan keselamatan, hingga keamanan barang-barang milik wisatawan," jelasnya.
Turmudi mengatakan, keamanan dan kenyamanan wisatawan harus menjadi prioritas utama agar pengalaman berwisata yang ditawarkan berkualitas dan berkelanjutan.
Kedua, Turmudi juga menegaskan kepada pelaku wisata dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata untuk tidak memanfaatkan momen liburan dengan menaikkan harga secara tak wajar atau "aji mumpung getok harga".
Dia menilai, praktik seperti ini akan merugikan citra pariwisata Pacitan dan dapat mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.
"Jangan sampai itu terjadi, karena jika semua UMKM menaikkan harga, maka wisatawan yang akan jadi korbannya," ujarnya.
Pihaknya berharap momen libur Natal dan Tahun Baru ini dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Sebagai bagian dari upaya evaluasi dan peningkatan pelayanan, Disparbudpora Pacitan juga berencana memaksimalkan kanal komunikasi yang ada untuk menyebarkan angket kepada wisatawan.
Angket ini akan digunakan untuk mengumpulkan umpan balik terkait pengalaman mereka selama berwisata di Pacitan.
"Kami akan membuat form atau link yang akan disebar ke destinasi wisata di daerah tetangga pada 2025. Kami ingin mengetahui apa yang membuat wisatawan kurang tertarik untuk datang ke Pacitan," jelasnya menambahkan.
Terkait dengan pencapaian PAD, Turmudi mengungkapkan adanya peningkatan signifikan pada pendapatan sektor pariwisata selama libur Natal 2024.
"Pada libur Natal kemarin, ada pertambahan pendapatan sekitar 300 juta rupiah," ungkapnya.
Meskipun demikian, ia menyadari bahwa untuk mencapai target PAD yang maksimal, sangat sulit untuk mencapainya 100 persen. "Minimal 80 persen, dan kami akan evaluasi untuk tahun depan," tambahnya.
Untuk mencapai target tersebut, seluruh pegawai Disparbudpora telah terjun langsung ke destinasi wisata untuk membantu petugas di lapangan, mulai dari libur Natal pada 25-26 Desember dan akan dilanjutkan pada libur Tahun Baru, 31 Desember.
Destinasi wisata unggulan seperti Pantai Klayar, Goa Gong, Watukarung, Srau, dan Banyu Anget tetap menjadi andalan Pacitan dalam menyumbang retribusi PAD sektor pariwisata.
Dengan adanya persiapan matang, Pemkab Pacitan berharap dapat mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki, sambil memberikan pengalaman wisata yang aman dan berkesan bagi pengunjung selama libur akhir tahun.
"Semoga Pacitan dapat terus mengembangkan potensi pariwisata dan memberikan pengalaman berwisata yang aman serta menyenangkan bagi para wisatawan," tutup Turmudi. (*)