Genjot Potensi Daerah, Strategi Jitu OJK Jaga Ekonomi RI

28 April 2025 15:05 28 Apr 2025 15:05

Thumbnail Genjot Potensi Daerah, Strategi Jitu OJK Jaga Ekonomi RI
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat memberikan keterangan pers. (Foto: Suara.com)

KETIK, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki strategi jitu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu dengan memberikan perhatian khusus pada potensi ekonomi di berbagai daerah. 

Langkah ini diyakini dapat menjadi penopang di tengah ketidakstabilan ekonomi global, terutama setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.

Melansir Suara.com jaringan Ketik.co.id, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengatakan bahwa sebagai upaya mendongkrak perekonomian nasional, pihaknya akan memperkuat ekonomi daerah yang dapat menjadi motor pertumbuhan di tingkat nasional.

"Nah ini menjadikan kebutuhan untuk mendorong dan menjadikan motor-motor pertumbuhan perekonomian harus semakin terdiversifikasi tidak semata menggantungkan kepada motor-motor pertumbuhan yang secara tradisional itu merupakan motor pertumbuhan utama," jelas Mahendra, Senin, 28 April 2025.

Menurutnya setiap daerah, mulai dari tingkat kota, kabupaten hingga provinsi, harus digenjot agar perekonomiannya kian meningkat. Strategi ini menjadi salah satu langkah utama agar pemerintah dapat menjaga ekonomi makro dari ketidakpastian seperti saat ini.

"Hal Ini yang menjadi taruhan bagi kita apakah pertumbuhan ekonomi nasional kita akan bisa tetap terjaga atau sepenuhnya tergantung dan terdampak dari perkembangan ekonomi global," tambahnya.

OJK terus fokus dari program pengembangan ekonomi daerah selama satu setengah tahun terakhir ini. Salah satunya kepada sektor-sektor utama dan komunitas unggulan di masing-masing daerah.

Tidak hanya itu, dalam menjawab tantangan penyaluran produk jasa keuangan pada daerah-daerah dengan infrastruktur yang masih minim. Dengan adanya akses internet, produk jasa keuangan bisa diakses dengan transaksi non fisik.

"Apalagi juga pendekatan saat ini kan dalam proses analisis yang ada, komunikasi dan juga pemberian pembiayaan dan kredit dilakukan secara digital, secara online. Jadi tidak harus terus-menerus dalam bentuk pertemuan fisik,”bebernya.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan sebagian besar negara. Hal ini dikarenakan alasan dampak tarif AS yang sekarang mencapai titik tertinggi dalam 100 tahun.

Serta memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan akan semakin memperlambat pertumbuhan. IMF merilis pembaruan untuk Prospek Ekonomi Dunia yang disusun hanya dalam 10 hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif universal pada hampir semua mitra dagang dan tarif yang lebih tinggi. (*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Ekonomi pertumbuhan IMF potensi daerah