KETIK, BONDOWOSO – GP Ansor Bondowoso menyebut akan memperjuangkan KH Abdul Hamid Wahid atau yang akrab disapa RA Hamid di Pilkada 2024 mendatang.
Kepastian itu disampaikan langsung Ketua GP Ansor Bondowoso, Luluk Haryadi usai acara peringatan Harlah GP Ansordi Graha NU, Minggu (5/5/2024) kemarin.
Ia menjelaskan, perjuangan dilakukan karena hal itu telah menjadi kesepakatan para masyayikh.
“Apa yang disepakati para masyayikh, maka Ansor dan Banser akan memperjuangkan sekuat tenaga,” jelasnya.
Luluk menerangkan, kendati masyarakat menilai RA Hamid adalah putra dari luar kota. Namun dirinya menegaskan RA Hamid memang bukan putra daerah, tapi punya banyak putra di Bondowoso.
“Banyak putranya, artinya banyak santrinya, banyak simpatisannya,” jelasnya.
Meskipun anggotanya memiliki lapisan partai yang berbeda, namun ia mengklaim mereka ternyata tetap memilih Ra Hamid.
“Teman-teman setelah saya tanya, ada yang di Demokrat tapi Ra Hamid, ada yang di Golkar tapi Ra Hamid. Malah ada teman-teman Sukorejo yang ada di lapisan Ansor, namun melihat dinginnya Bondowoso, semua sepakat,” jelasnya.
Menurutnya, kesepakatan dukungan ini setelah berembuk bersama. Bahkan, oa menegaskan siapa pun bakal calon wakil bupatinya, Ansor tetap mendukung Ra Hamid.
“Siapapun wakilnya, yang jelas Ra Hamid tetap kita perjuangkan,” katanya.
Ketua GP Anshor Bondowoso, Luluk Haryadi (kiri) bersama Ketua DPRD Bondowoso yang sekaligus Ketua DPC PKB Bondowoso, Ahmad Dhafir (baju putih) saat berbincang seusai peringatan Harlah Anshor di halaman Graha NU, Minggu (5/5/2024) kemarin (Ari Pangistu/Ketik.co.id)
Sementara itu KH Abdul Hamid Wahid atau akrab disapa Ra Hamid, saat dikonfirmasi memutuskan maju Pilkada Bondowoso karena banyak dorongan dari masyayikh.
“Maju apa, saya didorong oleh para kiai,” tegasnya.
Ia melanjutkan, dorongan para kiai tak lain konteksnya ke arah rekonsiliasi sosial dan menata kebersamaan yang lebih baik.
Disinggung tentang rekomendasi partai, Ra Hamid meminta untuk bertanya langsung pada PKB.
Sementara Ketua DPC PKB Bondowoso, Ahmad Dhafir, menegaskan, yang terpenting bukan persoalan hitam di atas putihnya, melainkan ini adalah keputusan para ulama.
“Sesuai dengan jargonnya, dari ulama untuk bangsa. Itulah kemudian DPC PKB akan memperjuangkan,” jelasnya.
Ia menerangkan, DPC PKB memang telah fix mengusung Ra Hamid dan Tohari atau disebut Ratoh di Pilkada 2024 ini. Karena pasangan ini merupakan hasil musyawarah.
Namun begitu, pihaknya tetap membuka pintu koalisi partai lain untuk koalisi.
“Sementara ini kan PKB memutuskan seperti itu. Tentu nanti kan bersama-sama partai lain yang punya visi dan misi yang sama untuk kepentingan rakyat,” terangnya.
Ia pun menegaskan, untuk ketua tim pemenangan Ratoh masih akan dipilih nantinya. Namun, dirinyalah orang pertama yang punya tanggung jawab memenangkan Ratoh.
“Yang pasti saya jadi orang pertama yang punya tanggung jawab untuk memenangkan Ratoh,” pungkasnya.(*)