KETIK, JAKARTA – Sebagai upaya inovasi, perusahaan teknologi penyedia layanan transportasi daring, Grab mengumumkan penggunaan agentic Artificial Intelligence (AI) dalam operasional mereka.
Implementasi agentic AI ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk memberdayakan para mitra dan juga merchant yang bekerja sama dengan Grab.
Chief Product Officer Grab, Philipp Kandal, menyatakan bahwa penerapan teknologi kecerdasan buatan atau AI ini merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan teknologi di bidang AI, yaitu OpenAI dan Anthropic, pengembang model Claude AI.
"Dua solusi berbasis agentic AI yang kami perkenalkan ini merupakan asisten pribadi yang cerdas. Dirancang untuk membantu setiap Mitra Merchant dan Mitra Pengemudi. Mengoptimalkan usaha mereka dan memaksimalkan produktivitas," jelas Kandal mengutip Suara.com jaringan Ketik.co.id, Rabu 23 April 2025.
Melalui inovasi agentic AI ini Grab menghadirkan sejumlah fitur baru seperti GrabMerchant Assistant (Asisten AI). Chatbot pintar ini didukung oleh Large Language Models (LLM) dan terintegrasi langsung ke dalam aplikasi GrabMerchant. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang dipersonalisasi serta membantu para merchant dalam menjalankan tugas operasional sehari-hari.
"GrabMerchant Assistant (Asisten AI) bertujuan untuk menciptakan kesetaraan bagi semua Merchant dengan berperan sebagai penasihat bisnis yang siap membantu 24/7," tambahnya.
"Asisten ini memahami kebutuhan masing-masing Merchant dan merespons berbagai pertanyaan operasional maupun bisnis dengan rekomendasi yang tepat dan personal," imbuhnya.
Untuk para mitra pengemudi, Grab juga memberikan fitur baru berbasis AI. Fitur tersebut adalah AI Driver Companion (Pendamping AI untuk Mitra Pengemudi). Fitur ini memungkinkan pengemudi lebih efisien dan produktif di jalan.
AI Drive Companion memanfaatkan data real-time dan data historis untuk memprediksi area dengan permintaan tinggi. Dengan informasi ini, pengemudi dapat diarahkan menuju lokasi-lokasi tersebut dengan lebih cepat dan akurat, sehingga peluang mendapatkan orderan meningkat secara signifikan.
"Dengan mengurangi ketidakpastian dalam menavigasi perjalanan, fitur ini juga memungkinkan pengemudi lebih fokus saat berkendara," tambahnya.
Langkah Grab dalam mengadopsi agentic AI ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi kecerdasan buatan semakin merasuki berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri layanan on-demand.
Dengan asisten digital cerdas yang siap membantu 24/7, para mitra merchant dan pengemudi Grab kini memiliki ‘asisten pribadi’ yang berpotensi meningkatkan pendapatan dan efisiensi kerja secara signifikan, yang pada akhirnya akan bermuara pada pengalaman pelanggan yang lebih baik.
"Dengan bekerja sama dengan dua lembaga riset AI terkemuka di dunia, kami mendapatkan akses terhadap kemampuan mutakhir yang memungkinkan kami menciptakan solusi inovatif untuk melayani stakeholder kami," pungkasnya. (*)
