KETIK, JAKARTA – Apple baru saja meluncurkan virtual reality (VR) Vision Pro. Kehadrian wearable ini sekaligus menjawab kritik setelah beberapa kali hanya terlihat di dunia maya. Bisa jadi Vision Pro adalah trigger untuk menghadirkan produk serupa di masa yang datang.
Mengutip Android Authority, produk ini perpaduan antara VR dan AR yang tidak terlihat seperti headset lain. Banyak yang menduka desainnya lebih mirip kacamata ski berteknologi tinggi sebelum sadar, produk tersebut adalah VR.
Sesuai dengan sifat Apple, Vision Pro dibuat dari beberapa bahan premium. Seluruh bagian depan adalah potongan kaca 3D. Aksen aluminium menambah gaya dan kain yang dirancang khusus membantu menjaga headset tetap nyaman.
Salah satu daya tarik Vision Pro adalah bagian depan. Terdapat layar eksternal yang memperlihatkan mata pemakainya menggunakan kamera internal dan sensor yang disebut EyeSight. Vision Pro disematkan airflow untuk membuat mata pengguna tetap sejuk berkat aliran udara.
Dibekali layar dengan panel Micro OLED ganda dengan lensa khusus tiga elemen untuk memberi visual ke mana pun Anda melihat.
Layar Vision Pro menggunakan Micro OLED yang memiliki 23 juta piksel untuk menghasilkan tampilan 4K. Tersemat dua chipset, M2 dan R1. Chip R1 memproses input dari 12 kamera, lima sensor, dan enam mikrofon untuk menjalankan pelacakan EyeSight.
Apple telah memilih pengontrol fisik yang dikendalikan pelacakan mata, gerakan tangan, dan kontrol suara. Semua kendali tersebut sudah didemonstrasikan. Dari balik VR itu, Vision Pro mengajak penggunanya seolah-olaha melihat dunia nyata.
Vision Pro dibanderol USD3.499 atau sekitar Rp51.9 juta! Kurs USD1 setara dengan Rp14.837. Setidaknya perpaduan VR dan AR ini bisa dimanfaatkan untuk panggilan zoom, presentasi pekerjaan, melihat konten, bermain game dan lainnya. Anda tertarik? (*)
