KETIK, SURABAYA – Menjelang berakhirnya musim pancaroba di wilayah Jawa Timur diprediksi masih terjadi cuaca ekstrem yakni hujan dengan intensitas tinggi dan ringan. Hal tersebut terpantau secara umum oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Juanda, Sidoarjo.
Prospek cuaca ekstrem di Jawa Timur tanggal 28-30 April 2025 dipantau adanya dinamika atmosfer. Salah satunya adalah angin gradien dominan dari arah tenggara dengan pola steady.
Gradien adalah angin yang memperhitungkan aliran udara sepanjang lintasan melengkung. Angin gradien merupakan perbedaan tekanan udara dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) di Jawa Timur cenderung positif serta tidak terdapat gangguan atmosfer.
“Suhu muka laut di sekitar perairan Jawa Timur tidak signifikan untuk mensuplai air ke atmosfer,” ujar Taufik Hermawan, Kepala Meteorologi Kelas I Juanda, Senin, 28 April 2025.
Analisis kelembapan udara di Jawa Timur pada lapisan rendah menunjukkan kondisi lembap. “Pada lapisan menengah hingga atas menunjukan kondisi kering,” kata Taufik.
Dia menambahkan, hasil analisis, Senin, 28 April 2025 menunjukan atmosfer dalam kondisi labil ringan dengan konektivitas kecil.
Berdasarkan kondisi di atas, dinamika atmosfer tersebut secara merata terjadi di Jatim, sehingga diperkirakan masih berpotensi terjadi hujan ringan. Bahkan, kemungkinan masih ada petir dan angin kencang.
Pada tanggal 29 April 2025, pagi hari cuaca di wilayah Jawa Timur terpantau cerah, tapi di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sampang dan Sidoarjo cerah berawan.
Cuaca di Trenggalek dan Sumenep pada siang hari hanya berawan. Sedangkan kondisi cuaca tanggal 30 April 2025 di wilayah Jawa Timur terpantau cerah dan sebagian cerah berawan.
Meski cuaca cerah masyarakat diharapkan tetap waspada. Sebab, dikhawatirkan terjadi perubahan cuaca yang mendadak. Bisa turun hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan bencana hidrometeorologi.(*)