KETIK, LUMAJANG – Nama Bahrowi Yahwa, mendadak dikenal luas setelah salah satu sapinya dibeli oleh Presiden Jokowi untuk hewan kurban di Masjid Al Akbar Surabaya.
Warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Sumbersuko Lumajang itu ternyata bukanlah seorang peternak besar, namun selalu merawat sapinya dengan pakan yang sehat, sehingga sapinya tumbuh sehat dan besar.
Kepada Ketik.co.id Bahrowi Yahya mengatakan, kandang sapinya berkapasitas 28 ekor, namun tak selalu penuh."Kemarin itu 14 ekor, itu saya gabung dengan punya kakak saya. Saya merawat 7 ekor, sisanya punya kakak saya," kata Bahrowi Yahya.
Diakui Bahrowi, harga sapinya yang terjual Rp 115 juta kepada Prsiden Jokowi adalah yang termahal."Sebelum ini pernah laku Rp 60 juta. Kalau di atas 100 juta baru sekarang ini," kata Bahrowi.
Bahrowi mengaku telah memulai beternak sapi sejak sebelum menikah 5 tahun yang lalu. Biasanya sapi yang dibelinya mulai dari sapi kecil atau sapi besar dengan masa perawatan cepat.
"Kalau yang saya rawat dari kecil, biasanya saya beli yang usia 5 bulan. Kalau yang untuk perawatan cepat lalu dijua lagi, saya membeli yang usia 1,5 tahun sampai 2 tahun, setelah gemuk baru saya jual lagi," kata Bahrowi.
Menyinggung tentang pembelian sapinya oleh Istana Negara, Bahrowi mengaku mendapatkan kabar dari Dinas Pertanian Lumajang. Kandidatnya ada 4 ekor dari Lumajang.
"Jadi diseleksi dulu. Dari Lumajang saja ada empat ekor pesaingnya. Kemudian ditingkat provinsi masih diseleksi kesehatan dan bobotnya, dan Alhamdulullah punya saya akhirnya yan terpilih," kata Bahrowi.
Diakui Bahrowi Yahya, di kandangnya kini sudah tinggal sapi yang kecil-kecil saja. Sedangkan yang besar sudah terjual semua untuk kebutuhan kurban.
"Ini saya baru ngantar ke Surabaya, sapi punya Pak Jokowi itu. Hari ini saya juga mau mengantar lagi ke Sidoarjo," jelasnya.
Bahrowi mengaku tidak punya pekerjaan lain, selain beternak bersama dengan kakaknya, selama lima tahun terakhir ini. (*)
