Jadi Korban Penipuan Online, Wanita 44 Tahun Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Radio SS

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: M. Rifat

19 Juni 2024 00:40 19 Jun 2024 00:40

Thumbnail Jadi Korban Penipuan Online, Wanita 44 Tahun Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Radio SS Watermark Ketik
Petugas PMI dan BPBD Surabaya evakuasi Jenazah korban bunuh diri di Jalan Ahmad Yani, Selasa (18/6/2024). (Foto: BPBD Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Warga yang ada di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, tepatnya depan Bank BRI dikagetkan dengan aksi bunuh diri wanita berinisial MT warga Probolinggo, Selasa (18/6/2024).

Perempuan berusia 44 tahun ini melakukan aksi nekat itu diduga setelah menjadi korban penipuan online. "Saat kami minta keterangan saksi, korban ini terlentang di rel yang membuat korban langsung terlindas kereta," ucap Kabid Darlog BPBD Linmas Surabaya Buyung Hidayat, Selasa (18/6/2024).

Buyung menjelaskan belum diketahui pasti penyebab korban nekat melakukan aksi bunuh diri.

Namun, dilansir dari Suara Surabaya (SS), korban sempat mengirimkan pesan ke radio Suara Surabaya. Saat itu korban meminta Tim Suara Surabaya membuat konten edukasi tentang menghindari penipuan online karena dirinya mengaku baru saja ditipu.

"Tim, tolong bikin konten tentang penipuan online. Sebagai reminder karena saya kemarin habis kena. Tolong dibantu agar tidak terjadi korban-korban selanjutnya," pesan korban saat itu.

Wanita 44 tahun itu mengaku menjadi korban penipuan afiliasi platform media sosial yang mulanya diminta mem-follow dan like akun dan mendapat imbalan Rp10 ribu per akun dengan maksimal 15 akun.

Kemudian MT juga menyebut mendapatkan tugas agar pura-pura melakukan transaksi di marketplace dengan komisi 20 persen.

"Lalu di hari kedua 8 akun media sosial dan bertransaksi di marketplace dengan komisi yang selalu naik, tapi tidak langsung dibayarkan dan berlanjut dengan pembayaran pajak 30 persen dari seluruh nominal," ujarnya.

Kemudian korban diminta untuk membuka akun VIP media sosial dan membayar pihak ketiga dengan alasan uang sudah ditransfer ke pihak ketiga. Namun korban menyebut uangnya tertahan karena pihak ketiga membekukan dana.

Meskipun begitu, Buyung mengaku belum diketahui motif korban melakukan aksinya. "Belum masih dilakukan pemeriksaan sama tim polisi," jelasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

BPBD Surabaya Comment canter 112 korban penipuan online PMI Surabaya Kejadian di Surabaya