Jangan Gegabah! Ini Langkah Saat Diprediksi Punya Bayi Kembar

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

12 Agustus 2023 10:04 12 Agt 2023 10:04

Thumbnail Jangan Gegabah! Ini Langkah Saat Diprediksi Punya Bayi Kembar Watermark Ketik
Tim Bayi Kembar Siam dari RS dr. Soetomo, dr. Poerwadi, Sp.BA., Subsp DA(K) (Foto: Lutfia/ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Kehadiran buah hati tentunya telah dinantikan setiap orang tua. Tak jarang orang tua dianugerahi mendapatkan bayi kembar.

Rupanya diperlukan perhatian khusus ketika seorang ibu terprediksi memiliki dua janin dalam rahimnya. Tim Bayi Kembar Siam dari RS dr. Soetomo, dr. Poerwadi, Sp.BA., Subsp DA(K) menjelaskan langkah awal yang harus dilakukan ketika hasil pemeriksaan ultrasonografi (USG) menunjukan adanya dua janin.

"Petugas kesehatan di daerah, semua sudah mempunyai pemeriksaan USG untuk ibu hamil. Pesan saya apabila petugas kesehatan di daerah mendapatkan ibu hamil dengan menunjukkan dua janin, tolong dikonsulkan ke Dokter Obgyn bagian fetomaternal," jelasnya saat ditemui di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) pada Sabtu (12/8/2023).

Lanjutnya, konsultasi tersebut akan membantu mengidentifikasi kemungkinan janin tersebut kembar pisah atau kembar siam. Fenomena kembar siam dapat menghadirkan tantangan media yang cukup kompleks.

Jika diketahui bahwa janin kembar siam, maka diperlukan evaluasi untuk penanganan lanjutan. Hasil evaluasi tersebut untuk menilai potensi bertahan hidup sang bayi di luar rahim.

"Jika kembar siam, akan dievaluasi lagi, karena ada yang bisa bertahan hidup dan ada yang tidak bisa. Apabila sudah kita ketahui bahwa kembar dempet ini tidak mungkin hidup di luar rahim, maka akan kita lakukan pengakhiran kehamilan otomatis setelah berunding dengan semua tokoh masyarakat," sambungnya.

Dalam kasus tertentu mengakhiri kehamilan perlu dilakukan demi keselamatan ibu dan bayi ke depan. Terutama jika bayi kembar siam yang tidak memungkinkan hidup di luar rahim.

"Kalau bayinya dibiarkan sampai besar, ibu dan juga bayi itu bisa berisiko keracunan kehamilan. Jadi ini malah akan menaikkan kematian ibu dan anak," jelasnya.

Berbeda jika bayi kembar siam berpeluang bertahan hidup, tim medis akan berupaya mempertahankan mereka.

"Kemudian kalau bobot janin di atas 3 kg untuk kehamilan di atas 32 minggu, rujuklah ke RS rujukan seperti RSSA ini. Dari situ, nanti lahirnya akan dicaesar. Bayi yang lahir akan kita terapi atau kita rawat sampai masa neonatusnya selesai 28 hari sampai kemudian kita diagnostik," sambung dr. Poerwadi.

dr. Poerwadi menjelaskan selama periode ini, evaluasi medis terus dilakukan untuk menilai kemungkinan pemisahan sang bayi. Jika pemisahan memungkinkan dan memenuhi persyaratan dengan bobot minimal 5 kg, maka langkah tersebut akan diambil.

"Nanti kita bisa memutuskan apakah bayi bisa dipisahkan atau tidak. Bagi bayi yang tidak bisa dipisahkan, maka kami juga tidak akan memisahkan karena nanti bisa meninggal. Bagi yang bisa, maka akan kita optimalisasi dengan syarat masing-masing berbobot 5 kg," tambahnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kembar Siam Bayi Kembar Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam RSSA RS dr. Soetomo