KETIK, SURABAYA – Untuk menjawab kebutuhan dan tantangan keberlanjutan bisnis keluarga, Universitas Ciputra Surabaya membentuk Program Family Business (Fambus) untuk mahasiswa dan Orang Tua.
Rektor UC Surabaya, Ir. Yohannes Somawiharja, M.Sc menerangkan bahwa program ini lahir dari komunitas yang luar biasa besar.
Banyak orang tua pengusaha yang menitipkan anaknya belajar di Universitas Ciputra dengan tujuan agar mereka bisa menjadi penerus bisnis keluarga.
Secara tidak sengaja, beberapa dosen di UC Surabaya juga berasal dari bisnis keluarga. Mereka akhirnya bergabung membentuk sebuah komunitas dan rajin menggelar pertemuan besar.
"Komunitasnya sangat besar. Kemarin itu lebih dari 1.025 bisnis, itu di saring, bisnis seperti apa yang bisa masuk. Mereka juga rajin mengadakan pertemuan besar satu semester dua kali," terangnya pada Ketik.co.id, Jumat, 24 Januari 2025.
Ir. Yohannes Somawiharja, M.Sc saat ditemui Ketik.co.id, Jumat, 24 Januari 2025 (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
Tidak hanya mahasiswa, para alumni pun masih aktif di komunitas ini beserta orang tua mereka. Dari sini, Universitas Ciputra melihat suatu peluang dan kebutuhan besar.
Pihak universitas menyediakan pelatihan yang melibatkan anak dan orang tua. Keduanya diberi bekal bagaimana membangun bisnis keluarga yang sehat.
"Karena masalah family business agak berbeda. Family business itu kan bisnisnya sudah bagus, mereka tidak butuh ilmu bisnisnya, tapi justru ilmu-ilmu lain," ungkap Yohannes.
Lebih dalam, Yohannes menyebut masalah besar di bisnis keluarga adalah suksesi. Salah satunya tentang membangun trust (kepercayaan) antara orang tua dengan anak.
"Problemnya lebih ke psikologis. Tapi ada juga bagaimana biar bisnis itu berkembang. Inilah yang kemudian di ramu oleh Family Business Community ini," katanya.
Perihal cara berkomunikasi orang tua dengan anak pun tak lepas dari perhatian program ini.
Orang tua diajarkan bagaimana cara tepat berkomunikasi dengan anak dan menjadi mentor baik bagi mereka.
"Karena biasanya orang tua bisa menjadi mentor bagi karyawannya tapi tidak ke anak. Problemnya kadang di situ," tandas Yohannes.
Program Fambus ini terbuka untuk lintas jurusan. Pesertanya berasal dari jurusan mana saja yang ingin saling berbagi menumbuhkan bisnis keluarga.
Menariknya saat pandemi Covid-19 melanda, program ini menjadi wadah saling support. Para peserta saling mendukung satu sama lain agar bisnis mereka bertahan di tengah kesulitan.
"Mereka betul-betul saling support, saling membantu di komunitas itu. Jadi uang itu berputar di antara keluarga besar Fambus Ciputra. Karena kalau bisnis turun, kasian pegawainya," tambah Humas UC, Erlita Tantri dalam kesempatan sama.(*)