KETIK, SURABAYA – Taruna Akpol Tingkat 4 Batalyon PCC menjalani program Wisata Juang di Surabaya pada Jumat 17 Januari 2025. Pada kesempatan tersebut para taruna dan taruni mengunjungi Monumen Perjuangan Polisi Istimewa dan Museum Hidup Polrestabes Surabaya.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan memperkuat nilai-nilai perjuangan, pengabdian dan peran penting Polri dalam sejarah bangsa.
Monumen Perjuangan Polisi Istimewa di Surabaya menjadi simbol heroik perjuangan polisi pada masa penjajahan. Berdiri kokoh, monumen ini mengingatkan bahwa Polri adalah bagian integral dari perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada 21 Agustus 1945, melalui kepemimpinan Polisi Muhammad Yamin, berdirilah Pasukan Polisi Republik Indonesia, cikal bakal Polri modern. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah institusi kepolisian.
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Muhammad Ridwan, menegaskan pentingnya nilai sejarah bagi para Taruna. Monumen bersejarah di Jalan Polisi Istimewa yang kini menjadi Museum Hidup Brimob menyimpan cerita heroik. Awalnya digunakan sebagai markas militer oleh Belanda dan Jepang, gedung ini akhirnya direbut oleh pemuda Surabaya.
"Polri bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga pejuang sejati. Nilai-nilai ini harus menjadi pedoman bagi generasi Bhayangkara muda dalam pengabdian mereka," jelas Ridwan, Jumat 17 Januari 2025.
AKBP Ridwan menambahkan bahwa pengetahuan sejarah membentuk mental dan integritas Bhayangkara masa depan yang berpegang pada keberanian, pengabdian, dan semangat juang. Kegiatan ini tak hanya sekadar kunjungan, melainkan bagian dari program edukatif.
"Para Taruna diminta melakukan observasi langsung dan menyusun laporan sebagai bagian dari penilaian akademik mereka.," tambahnya.
Program ini diharapkan menjadi pengingat bahwa sejarah tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga menjadi pijakan untuk melangkah lebih jauh. Dengan semangat yang diwariskan oleh para pendahulu, generasi muda Polri siap menghadapi tantangan masa depan dengan jiwa yang tangguh dan bermartabat.
"Sebagai pelayan masyarakat para taruna harus menjadi pribadi yang tangguh dan inovatif dalam menghadapi beragam tantangan ke depan," pungkasnya. (*)