KETIK, PROBOLINGGO – Jurnalis Ketik, Eko Hardianto, berhasil meraih predikat Penulis Opini Terbaik dalam ajang Call for Opinion 2025. Event diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo, itu dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno 2025.
Dalam kompetisi yang diikuti puluhan peserta dari berbagai kalangan dan daerah ini, Eko tampil memikat lewat tulisannya berjudul "Menakar Demokrasi Menurut Bung Karno".
Tulisan tersebut berhasil mencuri perhatian dewan juri berkat orisinalitas gagasan, kekuatan argumen, dan ketajaman analisis terhadap konsep demokrasi dalam pemikiran Bung Karno.
Kegiatan Call for Opinion ini terbuka untuk umum dan berlangsung pada 6 hingga 19 Juni 2025. Sementara penyerahan hadiah kepada para pemenang, dilakukan pada Senin 23 Juni 2025.
Acara berlangsung di Aula KPU Kota Probolinggo itu juga dihadiri seluruh komisioner KPU.
Dewan juri pada ajang kali ini, berasal dari unsur akademisi, jurnalis senior, serta pegiat kepemiluan dalam bidang opini publik. Lomba ini mengangkat tema utama “Demokrasi dalam Gagasan dan Pemikiran Bung Karno”.
Selain Eko Hardianto, yang meraih peringkat pertama, peserta lain yang turut berjaya dalam kompetisi ini antara lain, Juara II Pradikta Andi Alvat (asal Kota Rembang).
Selanjutnya juara III, Diki Wahyudi, dan Juara IV Inneke Agustin (jurnalis asal Probolinggo). Di posisi ke V Nurul Jannah, mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Administrasi, Konsentrasi Kebijakan Publik dari salah satu universitas di Jawa Barat.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya membumikan kembali semangat Bung Karno. Terutama nilai-nilai demokrasi dan kebangsaan melalui karya tulis.
“Kami sangat mengapresiasi semangat dan antusiasme peserta. Ini bukti bahwa gagasan Bung Karno tetap relevan dan menginspirasi generasi masa kini,” ujarnya.
Eko Hardianto, pun mengaku bersyukur atas pencapaiannya.
“Saya hanya ingin menulis dengan nurani. Bung Karno bukan hanya tokoh sejarah, tapi juga ide besar yang hidup. Semoga tulisan ini menjadi pengingat bahwa demokrasi tidak pernah selesai diperjuangkan,” kata Eko.
KPU Kota Probolinggo, berencana menjadikan karya-karya terbaik dalam ajang ini sebagai bagian dari dokumentasi intelektual publik dan akan mempublikasikannya secara resmi, termasuk melalui media sosial serta laman KPU.*
