Kasus DBD di Pamekasan Bertambah, Berikut Cara Mencegahnya

Jurnalis: Supyanto Efendi
Editor: M. Rifat

23 April 2024 14:01 23 Apr 2024 14:01

Thumbnail Kasus DBD di Pamekasan Bertambah, Berikut Cara Mencegahnya Watermark Ketik
Ilustrasi waspada penularan DBD. (Foto: Supyan/Ketik.co.id)

KETIK, PAMEKASAN – Setiap tahun kasus Demam Berdarah dengue (DBD) di Pamekasan terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan, pada 2021 ada 158 orang yang terpapar dan dua di antaranya meninggal dunia.

Pada tahun berikutnya yakni 2022 tercatat ada 227 orang yang terpapar dan 9 orang meninggal dunia.

Kemudian pada 2023 juga terus bertambah. Tercatat ada 390 orang yang terpapar dan 6 orang diantaranya meninggal dunia.

"Dan di awal tahun 2024 ini, mulai Januari hingga 17 April kemarin, sudah ada 275 orang yang terpapar dan 4 orang di antaranya meninggal dunia," ungkap Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes kabupaten Pamekasan, Erlina Sarujdi, Selasa (23/4/2024).

Pihaknya menjelaskan, 4 orang yang meninggal akibat DBD di awal tahun 2024 itu warga Desa Teja, Desa Bulangan Haji, Warga Kecamatan Larangan dan warga Kecamatan Kadur.

DBD merupakan penyakit menular yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.

Dengan demikian, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan, dr. Saifudin mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegahnya.

"Sementara langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah menularnya penyakit tersebut, pertama yakni pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, hindari genangan air dan tempat-tempat kotor yang menjadi sarang nyamuk," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga masyarakat agar menggalakkan 3M yakni Menguras, Menutup dan Mengubur.

"Dan yang terpenting tidak lupa untuk sering melakukan secara rutin agar bak mandi dikuras, dengan tujuan agar tidak menjadi tempat perkembangbiakann yamuk," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

kasus dbd di Pamekasan bertambah