KETIK, MALANG – Ketegangan menjelang pertandingan pekan ke-34 Liga 1 Arema FC vs Semen Padang pada 25 Mei mendatang di Stadion Kanjuruhan semakin terasa buntut pernyataan kontroversial Andre Rosiade, salah satu tokoh penting di Semen Padang FC.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, meradang dan melontarkan sindiran tajam kepada Andre Rosiade, terkait pernyataan yang menyinggung dugaan kecurangan pada pertemuan kedua tim di semifinal Piala Presiden 2017 silam di Stadion Kanjuruhan.
Yusrinal Fitriandi, dalam keterangan resminya pada Senin, 19 Mei 2025, menekankan pentingnya sportivitas dan menyayangkan pernyataan yang dianggapnya kontraproduktif.
"Kami mengharapkan agar semua pihak, terutama para pimpinan klub, dapat bersikap bijaksana, sportif dan menjunjung tinggi fair play," tegas Yusrinal.
Pernyataan ini jelas merupakan respons atas unggahan Andre Rosiade yang meminta perhatian khusus dari PSSI. Andre Rosiade, melalui media sosialnya, meminta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, hadir langsung dan mengusulkan penggunaan wasit asing, serta menuduh adanya kecurangan di Piala Presiden 2017 saat bermain di Kanjuruhan.
Yusrinal menilai, pernyataan bernada tuduhan seperti itu tidaklah bijaksana. Ia mengajak semua pihak untuk fokus pada esensi sepak bola sebagai arena adu taktik dan profesionalisme, bukan membangun narasi kecurigaan.
Sambil menyinggung kembali semifinal Piala Presiden 2017, Yusrinal mengingatkan bagaimana Arema FC mampu membalikkan agregat gol setelah kalah 0-1 di Padang, dengan kemenangan telak 5-2 di Kanjuruhan.
"Waktu itu, Semen Padang memang unggul agregat gol setelah leg pertama. Namun, Arema FC dengan semangat tinggi dan dukungan suporter mampu bangkit dan menang 5-2 di Kanjuruhan. Kelolosan ke final Piala Presiden 2017 itu adalah murni hasil kerja keras, strategi, dan profesionalisme tim kita," tegas Yusrinal.
"Bukan upaya membangun politisasi sepak bola yang sarat tebar kebencian dan kecurigaan. Mohon ini dihindarkan. Percayalah, sepak bola kita sudah bermartabat," lanjutnya, menyiratkan kekecewaan atas pernyataan petinggi klub Semen Padang.
Pertandingan antara Arema FC kontra Semen Padang sendiri akan digelar tanpa penonton akibat sanksi Komdis PSSI. Yusrinal berharap, dalam kondisi yang seharusnya kondusif ini, semua pihak dapat menunjukkan sikap profesional. Ia juga menekankan komitmen Arema FC untuk menjunjung tinggi fair play dan menghormati keputusan wasit.
"Kami mengimbau agar semua pihak, baik pemain, pelatih, ofisial, maupun suporter, dapat menghormati keputusan tersebut dan fokus pada pertandingan," pungkas Yusrinal. (*)