KETIK, MALANG – Kepala Staf Kepresidenan RI, Anto Mukti Putranto baru saja meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Malang. Dalam tinjauan tersebut Anto meminta limbah dari hasil memproduksi makanan dalat dikelola dengan baik.
Dapur SPPG yang berada di Jalan Raya Tlogowaru 41, Kedungkandang itu merupakan dapur ke-8 yang dimiliki Kota Malang. Menurutnya tetap ada beberapa hal yang harus dibenahi agar sesuai dengan standar.
"Ada beberapa koreksi yg perlu disempurnakan. Bagus ada penggunaan limbah, treatment bagus. Sayangnya airnya dibuang begitu saja," ujarnya, Jumat 20 Juni 2025.
Ia telah meminta agar air limbah bekas mengolah makanan dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya untuk menyirami tanaman yang dijadikan sebagai bahan baku makanan.
"Saya perintahkan digunakan untuk menyirami tanaman bahan baku sayuran sehingga multifungsi dan tidak membuang air limbahnya. Kemudain yang saya perintahkan sudah dicatat untuk diperbaiki," lanjutnya.
Secara keseluruhan, dapur SPPG Kota Malang telah memwnuhi standar. Hanya saja masih diperlukan beberapa perbaikan agar makanan yang didistribusikan kepada siswa dapat lebih berkualitas.
Salah satu yang ia soroti adalah untuk memaatikan bahwa dapur tetap higienis. Dengan demikian harus ada manajemen pengelolaan dapur yang baik.
"Intinya semua sudah memenuhi persyaratan tapi secara detail ada beberapa masukan. Terpenting bagaimana dapur selalu dalam keadaan higienis, pergeseran bahan mulai dari masuk sampai keluar, setelah dipakai bisa rapi. Kalau gak gitu maka gak akan menjadi maksimal pekerjaan kita," tuturnya.
Pemerintah Pusat telah menargetkan 30.000 SPPG dapat berdiri di Indonesia. Ia menjelaskan setiap dapur harus berjarak minimal 4 kilometer dengan memperhatikan kondisi masing-masing daerah.
"MBG juga diberikan hanya saat mereka sekolah. Siswa tahunya makan, sehat. MBG liburan gak ada, kecuali kalau masih ada sekolah yang masuk tetap dikasih," tutupnya. (*)