Perekonomian di Jatim Tumbuh Solid di Tengah Tekanan Ekonomi Global

20 Juni 2025 20:10 20 Jun 2025 20:10

Thumbnail Perekonomian di Jatim Tumbuh Solid di Tengah Tekanan Ekonomi Global
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jatim, Dudung Rudi Hendratna saat menyampaikan keuangan Jawa Timur, Jumat, 20 Juni 2025. (Foto: Khaesar/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil menunjukkan ketahanan ekonomi yang tangguh di tengah tekanan ekonomi global. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan yang solid dengan capaian 5 persen (yoy) pada triwulan I 2025.

"Hingga Mei 2025, realisasi pendapatan negara di Jawa Timur telah mencapai Rp97,8 triliun atau 34,64 persen dari target tahunan sebesar Rp282,65 triliun," ucap Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jatim, Dudung Rudi Hendratna, Jumat, 20 Juni 2025.

Hasil ini membuat Jatim sebagai penyumbang terbesar kedua Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta, dengan kontribusi mencapai 25,11 persen.

"Kita bersyukur, meskipun dihadapkan pada fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian global seperti perang Iran-Israel dan naiknya suku bunga AS, perekonomian Jatim tetap tangguh. Bahkan inflasi di bulan Mei hanya 1,22 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional 1,60 persen," kata Dudung.

Dudung menjelaskan untuk penerimaan perpajakan tercatat mencapai Rp39,38 triliun atau 34,07 persen dari target tahunan Rp94,4 triliun.

"Dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan senilai Rp23,07 triliun atau sebesar 58,6 persen," tuturnya.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menyumbang Rp55,09 triliun, terdiri dari cukai Rp52,41 triliun dan bea keluar yang bahkan melampaui target, yaitu mencapai 229,9 persen berkat ekspor produk turunan CPO.

"Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami penguatan, yakni Rp3,42 triliun (64,11 persen dari target tahunan), terutama dari sektor pertanahan, penerbitan STNK, pendapatan jasa pelabuhan, pendapatan paspor, dan pendapatan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor," ucap Dudung.

Dudung menjelaskan PNBP BLU berhasil terealisasi sebesar Rp1,67 triliun. Hal ini meningkat terutama dari pendapatan jasa pelayanan pendidikan, pendapatan jasa layanan rumah sakit, pendapatan hasil kerjasama lembaga/badan usaha, pendapatan penyediaan barang, dan pendapatan jasa layanan perbankan BLU. (*)

Tombol Google News

Tags:

Perekonomian Jatim Jawa timur Ekonomi Kementerian Keuangan