KETIK, PEMALANG – Ketua organisasi masyarakat (ormas) Laskar Merah Putih markas cabang (Marcab) Pemalang Frans Daniel memastikan jajaran pengurus dan anggotanya tidak meminta atau melakukan pungutan Tunjangan Hari Raya (THR) ke pengusaha, instansi atau masyarakat.
Perihal ini disampaikan Frans Daniel usai membagikan ribuan takjil di simpang Blandong, Kelurahan Purwoharjo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Minggu sore 23 Maret 2025.
"Kalau bahasa minta THR ke perusahaan menurut saya lucu juga, kita kerja di perusahaan itu juga nggak ya kan," jelas Frans Daniel.
Frans Daniel menambahkan, kalaupun memang ada anggotanya meminta THR hanya yang kenal akrab dengan pimpinan perusahaan.
"Kalaupun memang ada, kita datang ke pengusaha itu karena kita kenal dengan pengusahanya. Kita sampaikan baik-baik, kalau kita ada kegiatan seperti contohnya bagi bagi takjil ini, kalau mau bantu sedikit monggo," tambahnya.
Lebih lanjut, Daniel panggilan akrabnya Ketua ormas Laskar Merah Putih Marcab Pemalang mengatakan untuk kegiatan bagi-bagi takjil kali ini merupakan iuran dari anggota.
"Untuk hari ini dananya dari iuran para anggota karena kami kan memiliki kas saldo untuk kegiatan sosial," ujarnya.
Seperti kita ketahui bersama dan ramai di perbincangkan di berbagai media ada beberapa oknum ormas atau LSM yang meminta THR ke perusahaan atau instansi dengan cara anarkis.
Untuk wilayah daerah Jawa Tengah sendiri, hingga berita ini ditayangkan, belum ada kabar tentang ormas atau LSM yang meminta THR secara anarkis dan premanisme. (*)
