KETIK, SIDOARJO – PSSI secara resmi mendapatkan dukungan dari program FIFA-GIZ: Women Empowerment in Sports, sebuah inisiatif strategis yang bertujuan untuk mendorong kesetaraan gender dalam olahraga, terutama sepak bola wanita di Indonesia.
Program ini adalah hasil kerja sama antara FIFA dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), sebuah organisasi internasional dari Jerman yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Dengan dana yang tersedia, program ini bertujuan untuk memberdayakan wanita dalam sepak bola di berbagai negara. PSSI terpilih sebagai salah satu dari tiga federasi sepakbola dari 211 anggota FIFA yang berhak mendapatkan dukungan bergengsi ini.
Kesuksesan Indonesia dalam memperoleh program ini tidak terlepas dari dedikasi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang senantiasa mendorong peningkatan standar dan mutu sepak bola wanita, baik di tingkat Timnas Putri maupun Liga Putri.
Selain itu, keberhasilan Timnas Putri yang meraih juara Piala AFF 2024 menambah kuat posisi Indonesia dalam peta sepak bola wanita di wilayah Asia Tenggara.
Pelaksanaan program ini akan melibatkan kolaborasi antara PSSI dan Le Guilde, yang berfungsi sebagai mitra pelaksana GIZ, serta pengawasan langsung dari Departemen Sepak Bola Wanita FIFA. Program ini dibuat untuk mempercepat perkembangan sepak bola wanita di Indonesia melalui sejumlah inisiatif strategis.
Sebagai langkah pertama, PSSI akan memberikan beasiswa pelatihan Lisensi D kepada calon-calon potensial yang diharapkan bisa menjadi agen perubahan dalam sepak bola wanita di Indonesia.
Program ini selaras dengan Strategi Sepak Bola Wanita PSSI 2024–2028, yang menekankan pada pengembangan karier dan peningkatan kapasitas individu dalam ekosistem sepak bola wanita.
Selain menyediakan pelatihan Lisensi D, program ini juga meliputi proses pemantauan dan pendampingan untuk peserta sampai ke jenjang Lisensi C. Penilaian kemajuan peserta akan dilakukan secara sistematis dengan menggunakan logbook yang telah disiapkan.
Tidak hanya itu, penerima beasiswa juga akan diberikan pengetahuan tambahan mengenai grassroots football atau sepak bola akar rumput serta aspek safeguarding (perlindungan), untuk memastikan bahwa sepak bola wanita di Indonesia tumbuh dengan fondasi yang kuat dan inklusif.
Sebagai bagian dari komitmen PSSI dalam menjamin keberlanjutan program, proses pemantauan akan dilaksanakan pada pertengahan April 2025. Diharapkan, inisiatif ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat ekosistem sepakbola wanita di Indonesia.
Peserta yang direkomendasikan untuk mengikuti program ini terdiri dari 12 mahasiswi jurusan olahraga, 8 kandidat yang direkomendasikan oleh Asprov terdekat, serta 5 karyawati internal PSSI. (*)