KETIK, JEMBER – Sebanyak 147 mahasiswa dan kelompok pengusaha muda asal Jember. Ikut dalam kegiatan seminar bertajuk 'Pemahaman Bantuan dan Regulasi Program Sosial Dalam Mewujudkan Bantuan Tepat Sasaran' di Aula Royal Hotel Jember, Minggu (27/4/2025).
Dalam kegiatan seminar itu, ratusan peserta dari kalangan mahasiswa dan pengusaha muda itu. Mendapat edukasi tentang bagaimana peduli terkait kegiatan sosial. Terlebih dengan saat ini, pemerintah mengambil langkah besar dalam penguatan data nasional.
Dengan Presiden RI Prabowo Subianto resmi menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) pada 5 Februari 2025 lalu.
Menggantikan dan menyempurnakan sistem pendataan yang sebelumnya disebut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Keputusan ini menjadi tonggak sejarah baru dalam penyempurnaan sistem data kependudukan yang lebih akurat dan terintegrasi. Ke depan penyaluran bantuan sosial dan program permberdayaan masyarakat akan mengacu pada DTSEN.
"Kegiatan ini menjadi ruang bagi kami dari pemerintah. Untuk memberikan penjelasan bagaimana regulasi atau kriteria pemberian bantuan. Jadi regulasi yang diberikan kepada masyarakat itu jelasnya harus memiliki kriteria yang ditentukan oleh Kementerian Sosial yaitu kepada 26 PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial). Di situ akan dipilah lagi mana yang mampu maupun yang tidak mampu," kata Pemateri Acara Seminar Muhammad Azis Fisulton saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
"Dengan memahami regulasi ini, akan menjadi kriteria. Dari inilah patokan sasaran kami, dalam memberikan bantuan sosial (bansos). Sekarang ini dilaksanakan oleh pemerintah pusat, daerah, maupun Provinsi Jawa Timur," sambung pria yang juga menjabat sebagai Pekerja Sosial Ahli Muda di Dinsos Jember itu.
Terkait perubahan regulasi pendataan itu, lanjutnya, para generasi muda atau masyarakat yang ingin membantu warga kurang mampu. Bisa lebih peduli, dan memahami data apa saja yang dibutuhkan untuk menyalurkan bansos.
"Sehingga penyaluran bansos itu, jadi tepat sasaran. DTSEN ini, menggabungkan data dari Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi), Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (P2KE), dan DTKS itu, juga disandingkan dengan data PLN, BPJS, dan Pertamina," ujar Azis.
"Maka harapannya DTSEN ini, lebih mendekati valid kepada data (masyarakat) yang membutuhkan bansos. Karena sudah disandingkan ketiga data tadi, Pertamina, PLN, dan BPJS," imbuhnya.
Azis juga menambahkan, terkait penerapan efisiensi anggaran. Untuk penyaluran bantuan sosial tidak terpengaruh dan tidak menjadi persoalan.
"Karena sesuai instruksi dari Presiden, salah satu yang tidak boleh diganti adalah bantuan sosial. Jadi bantuan sosial ini, tetap diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan," ucapnya.
Terkait diadakannya kegiatan seminar yang mengupas tentang bantuan sosial dengan tujuan tepat sasaran itu. Merupakan inisiasi dari Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jatim Eko Yunianto.
Kata Eko Yunianto yang disampaikan melalui Tim Ahlinya Ahmad Robith Firdausi. Dengan kegiatan seminar ini, masyarakat khususnya generasi muda di Jember. Lebih peduli dengan isu-isu persoalan sosial, juga membantu pemerintah dalam menyampaikan atau meneruskan bantuan sosial agar tepat sasaran.
"Selama ini dari kajian kami, dalam membantu masyarakat kurang beruntung atau kurang mampu. Selalu dilakukan oleh kalangan swasta, maupun lewat donasi di luar pemerintahan," ucap Robith saat dikonfirmasi terpisah.
"Dengan adanya seminar ini, generasi muda teredukasi dan bisa menjadi agen-agen pemerintah untuk menyampaikan mana saja masyarakat yang membutuhkan bansos itu. Karena tahu syaratnya, kriterianya, sehingga benar-benar tepat sasaran," sambungnya.
Menurut Robith, generasi muda memiliki peran penting dalam demokrasi Indonesia.
"Karena mereka merupakan generasi penerus bangsa. Pemuda memiliki semangat dan idealisme yang tinggi untuk membangun bangsa," ucapnya.
"Mengutip ucapan Bung Karno, Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Artinya, kutipan ini menekankan pentingnya peran pemuda dalam pembangunan bangsa dan perubahan," ujar pria yang juga Kader dari PDI Perjuangan itu. (*)