KETIK, JEMBER – Angka inflasi Jember pada bulan Juli 2023 sebesar 0,11 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 117,32. Angka inflasi Jember (month to month) lebih kecil dibandingkan dengan Jawa Timur sebesar 0,15 persen dan Nasional 0,21 persen.
Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, hanya Sumenep yang mengalami deflasi. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,19 persen dan inflasi terendah di Kota Probolinggo sebesar 0,09 persen. Kabupaten Jember sendiri menempati urutan keempat dari kota/kabupaten yang mengalami inflasi.
BPS mengungkap kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi bulanan tertinggi. Dengan sub kelompok tertinggi adalah rokok dan tembakau sebesar 0,91 persen, diikuti sub kelompok minuman tidak beralkohol 0,43 persen, dan sub kelompok makanan sebesar 0,40 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar inflasi bulanan adalah rokok kretek, bawang putih, apel, kacang panjang, telur ayam ras, kentang, daun bawang, beras, ikan gurame, dan tahu mentah.
Menurut Kepala BPS Jember Tri Erwandi, penyebab inflasi karena bahan pokok makanan merupakan kebutuhan utama para masyarakat. “Karena penduduk (jumlah) se-Jatim ini di Jember urutan kedua setelah Malang, bahan makanan yang banyak mengkonsumsi tidak bisa dihindari,” ujarnya usai rilis inflasi Jember pada Selasa (1/8/2023) sore.
Apalagi, Jember saat ini masih mengandalkan impor bawang putih. Kenaikan harga bawang putih, katanya bisa saja terjadi karena kebutuhan yang tidak sebanding dengan ketersediaan di pasar. “Maka dari permintaan dan penawaran saling gayung bersambut,” kata Tri.
Dia juga menjelaskan rokok kretek pemegang andil tinggi, artinya dari 300-an komoditas, rokok berada di posisi atas atau jumlah perokok yang cukup besar di Jember. Juga kenaikan cukai tidak bisa dihindari sehingga besaran harga rokok juga naik.
“Sama dengan beras, jadi kalau dia naik sedikit saja sudah terasa apalagi kalau besar,” terangnya.
Sedangkan komoditas yang memiliki andil deflasi diantaranya yaitu angkutan antar kota, tomat, bawang merah, minyak goreng, shampo, sawi hijau, emas perhiasan, jeruk pepaya, dan tarif kereta api.
Sementara, inflasi Jember pada bulan Juni 2023 relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada Juni 2022 tercatat inflasi sebesar 0,67 persen, namun pada Juni 2021 deflasi sebesar -0,05 persen.(*)