Langganan jadi Konsumen, Produksi dan Kebutuhan Beras Kota Malang Pincang

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Marno

14 Oktober 2023 06:26 14 Okt 2023 06:26

Thumbnail Langganan jadi Konsumen, Produksi dan Kebutuhan Beras Kota Malang Pincang Watermark Ketik
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Masih terjadi ketimpangan antara produktivitas dengan jumlah kebutuhan beras di Kota Malang. Sebagai kota yang padat penduduk, Kota Malang masih bergantung pada daerah lain untuk memenuhi kebutuhan beras.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, setiap tahunnya Kota Malang mampu memproduksi sekitar 15.000 ton gabah. Angka tersebut masih timpang jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat yang dapat mencaapi 40.000 hingga 45.000 ton.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan hal tersebut dapat terjadi sebagai konsekuensi dari kepadatan penduduk. Selain itu, selama ini Kota Malang bukan darrah penghasil beras.

"Itu realita di Kota Malang yang memang bukan daerah produsen, melainkan konsumen. Kota ini konsumen, dan juga tempat market bagi produk komoditi dari luar Kota Malang untuk bisa dijual di sini," ujar Slamet, Sabtu (14/10/2023).

Kota Malang sendiri saat ini memiliki 803 hektar lahan yang aktif ditanami padi. Dari luas tersebut, sebanyak 458 hektar berstatus sebagai lahan pertanian berkelanjutan (LP2B) dan 18,5 hektar lahan sawah dilindungi (LSD).

"Lahan yang 803 hektar tadi statusnya lahan milik Pemkot Malang dan lahannya warga, itu riil data sekarang. Sedangkan kawasan pertanian pangan yang dilindungi ada 468 hektar, kemudian LSD 18,5 hektar sudah kita ikat di Perda RTRW Kota Malang," lanjutnya.

Sayangnya di luar LP2B dan LSD, lahan tersebut memiliki peluang untung beralih fungsi menjadi kawasan perumahan maupun perindustrian. 

"Realita pertumbuhan perkotaan kan seperti itu. Kebutuhan akan tempat tinggal, tempat usaha, dan lainnya oasti meningkat," ujarnya.

Guna memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, Kota Malang banyak memasok dari daerah lain. Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah yang memberikan pasokan gabah bagi penggilingan padi di Kota Malang. Begitu pula dengan pasokan telur yang banyak diambil dari Blitar.

Slamet juga berpesan supaya masyarakat dapat melakukan penganekaragaman bahan pangan. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah mengganti beras dengan sumber karbohidrat lainnya, seperti umbi-umbian.

"Harapan kita, masyarakat bisa melakukan penganekaragaman bahan pangan. Bisa menggantikan beras dengan umbi, jagung, sukun. Saya pernah makan sop dengan ketela rebus ternyata enak juga," paparnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

LSD Kota Malang Lahan Sawah Dilindungi produk pertanian Kota Malang Dispangtan Kota Malang