Linangan Air Mata Tak Terbendung Iringi Keberangkatan Jemaah Haji Kota Malang

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

16 Mei 2024 00:20 16 Mei 2024 00:20

Thumbnail Linangan Air Mata Tak Terbendung Iringi Keberangkatan Jemaah Haji Kota Malang Watermark Ketik
Jemaah haji Kota Malang saat berpamitan dengan keluarga sebelum pemberangkatan, Kamis (16/5/2024). (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Haru mewarnai pemberangkatan jemaah haji Kota Malang kloter 21 dan 22 yang dipusatkan di Lapangan Rampal, Kesatria, Kota Malang Kamis pagi (16/5/2024). Keluarga yang mengantar dan jemaah sama-sama berlinang air mata.

Agus Widarko (61), jemaah haji dari Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing beserta keluarga salah satunya.

Dia berangkat haji bersama sang istri, Dzurrotul Farida (57). Seluruh anggota keluarganya turut mengantar keberangkatan menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis subuh tadi (16/5/2024).

"Alhamdulillah senang bisa berangkat. Kami daftar sudah dari 2012 dan sekarang baru bisa berangkat setelah 12 tahun. Saya diantar keluarga dan nanti berangkat bersama istri," ungkap Agus, Kamis (16/5/2024). 

Para jemaah asal Malang ini dijadwalkan tiba di asrama haji Sukolilo Surabaya sekitar pukul 08.00 WIB dan terbang menuju Madinah keesokan harinya, Jumat (17/5/2024) pukul 06.00 WIB.

Agus menjelaskan, semula ia bersama istri dipanggil sebagai cadangan. Kemudian, tiga hari setelah lebaran mendapat pemberitahuan sebagai haji tetap. 

"Kami diberitahu bahwa akhir tahun 2023 dipanggil sebagai cadangan. Alhamdulillah setelah itu kami ikut manasik, rangkaian acara, setelah itu lebaran kemarin kami tahu tidak menjadi cadangan lagi," ucapnya. 

Berbagai persiapan telah ia lakukan mulai dari mental, fisik, dan juga perlengkapan. Ia telah memastikan barang bawaannya telah sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh KBIH. 

Di Kelurahan Pandanwangi sendiri, terdapat sekitar 60 orang yang berangkat ke tanah suci Mekah. 

"Pesan untuk keluarga, saudara, tetangga, mudah-mudahan selalu dalam kondisi sehat. Kami berdua mohon doa semoga dalam menjalankan ibadah haji diberi sehat, kemudahan, dan kelancaran," pungkasnya. 

Sementara itu Alfiana Nikmah Fadhilah (21) warga Sumbersari turut mengantar keberangkatan kedua orang tuanya dari Lapangan Rampal. Perasaan campur aduk tak sanggup ia bendung.

"Saya merasa senang sekaligus sedih karena ditinggal juga. Alhamdulillah bisa berangkat dan orang tua saya sudah menyiapkan semuanya, kesehatan fisik, mental dan semuanya," ucapnya dengan berlinang air mata.

Diketahui, kedua orang tuanya telah menunggu-nunggu momen membahagiakan itu. Semula estimasi waktu pemberangkatan orang tuanya pada 2021. Namun harus tertunda akibat Pandemi Covid-19.

"Sudah ditunggu-tunggu karena estimasi berangkat 2021. Namun akibat pandemi Covid-19 jadi ditunda, dan baru bisa berangkat di 2024. Ini anugerah dan nikmat karena masih bisa berangat," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Jamaah Calon Haji Jamaah Haji Kota Malang Kota Malang Lapangan Rampal Pemberangkatan jamaah haji Suasana Haru Haji 2024