Lomba Agustusan Mengandung Sanepan dalam Kehidupan, Ini  Contohnya!

Jurnalis: Alifa Zahra
Editor: Mustopa

14 Agustus 2023 02:38 14 Agt 2023 02:38

Thumbnail Lomba Agustusan Mengandung Sanepan dalam Kehidupan, Ini  Contohnya! Watermark Ketik
Permainan egrang (Foto: Kemendikbud)

KETIK, SURABAYA – Lomba Agustusan selalu diadakan di berbagai tempat setiap tahun untuk memeriahkan hari Kemerdekan Republik Indonesia. Di antara lomba tradisional Agustusan, ada yang mengandung  sanepan cermin kehidupan dalam masyarakat. 

Masyarakat memang kelihatan antusias untuk mengadakan berbagai  lomba menjelang peringatan Kemerdekaan RI. Lomba yang diadakan disesuaikan dengan daerah masing-masing.

Peserta lomba Agustusan banyak didominasi anak-anak. Bahkan orang dewasa pun tidak ketinggalan ikut mengadakan lomba dengan kreasi khusus bagi orang tua. 

Lomba Agustusan juga diadakan di perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Pemilik perusahaan merelakan karyawannya untuk mengadakan berbagai lomba di tempat kerjanya.

Kenapa peringatan Hari Kemerdekaan RI selalu diperingati dengan acara yang meriah baik di kampung maupun di kantor?
Masyarakat menyadari bahwa kemerdekaan yang sudah berusia 78 tahun ini diperoleh bukan hadiah dari penjajah. Namun kemerdekaan yang dinikmati sekarang hasil dari para pejuang mengusir penjajah. 

Beberapa lomba tradisional yang digelar setiap bulan Agustus  bila ditelaah sepintas bisa dikatakan mengandung makna sanepan. Artinya mengandung ungkapan yang memiliki arti luas.

Lomba Egrang

Lomba egrang kini sulit ditemui di kota. Jenis lomba ini banyak dijumpai di desa. Filosofi lomba ini adalah mengajak berjalan bersama di atas alat yang terbuat dari bambu. Peserta lomba  diperlukan tekad dan keberanian. Diawali dari keberanian inilah menggambarkan bagaimana para pejuang melawan penjajah agar Indonesia bisa merdeka. 

Egrang dalam filosofi lain, bila peserta lomba sampai tujuan dan berdiri di atas egrang bisa melihat kanan kiri karena tempatnya  lebih tinggi. Dari sini lah peserta lomba digambarkan memiliki ilmu yang lebih tinggi, namun tidak boleh meremehkan yang di bawah. 

Lomba Gasing

Lomba ini tidak hanya diadakan saat memperingati hari Kemerdekan RI. Lomba gasing bisa dijumpai di tempat hiburan tertentu. Dalam bahasa Jawa lomba gasing dikenal dengan lomba kekehan. 

Gasing bisa berputar cepat dan  lama tergantung keahlian  pesertanya. Bila gasing berputar lebih lama, maka peserta  berhak menjadi juara. 

Filosofi lomba gasing adalah peserta jangan sampai membuat lawannya terbentur, sehingga gasing yang lagi sama-sama berpusar jadi pecah akibat lawannya nakal karena gasing yang dilombakan dipasang paku. 

Intinya siapa saja yang berlomba harus fair jangan sampai membuat lawan kalah atau celaka karena kenakalan. 

Lomba Panjat Pinang

Satu lomba ini memang unik. Lomba panjat pinang bisa ditemui di desa saat merayakan HUT Kemerdekaan RI. Memanjat pohon pinang yang batangnya di lumuri bahan pelicin oli atau minyak tidak mudah dilakukan, sebab peserta minimal memiliki pengalaman khusus memanjat pohon. 

Memanjat pohon pinang sampai di atas hanya sekadar mencari berbagai hadiah besar yang diharapkan. Filosofinya bagi siapa yang sudah sampai di atas jangan tamak untuk mendapatkan berbagai hadiah yang diletakkan di atas ujung  pohon pinang. Sebab masih ada peserta lain di bawah yang ingin mendapatkan hadiah

Ki Didik Oetoyo kepada Ketik.co.id mengatakan, hampir semua lomba tradisional, bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa  banyak memiliki filosofi hidup di masyarakat. 

Budayawan asal Kabupaten Nganjuk ini juga menjelaskan nama lomba biasanya mengandung sanepan atau perumpamaan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Agustusan ketikagustusan Egrang Lomba Agustusan