KETIK, TUBAN – SMAN 1 Soko Tuban turut berpartisipasi aktif pada kegiatan karnaval budaya yang digelar panitia PHBN Kecamatan Soko, sebagai wujud sinergi dan kolaborasi dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
SMAN 1 Soko mendelegasikan sekitar 500 siswa untuk meramaikan kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 15 Agustus 2024 pukul 13.00 WIB ini.
Dengan tema “Kearifan Lokal Budaya Tuban”, kegiatan karnaval budaya dikemas sedemikian rupa, sehingga semua yang terlibat memiliki nilai-nilai budaya dan nilai Pancasila.
Kegiatan ini tak sekadar menampilkan dan melestarikan budaya Tuban, namun juga memperhatikan proses karena dikemas dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5.
Tema Kearifan Lokal yang ditentukan panitia PHBN Kecamatan Soko memberikan ruang bagi SMAN 1 Soko untuk lebih mengeksplor budaya Tuban yang sesuai dengan kondisi siswa SMAN 1 Soko.
Dalam waktu kurang dari seminggu, seluruh siswa menunjukkan karya terbaiknya sehingga mampu memanjakan mata penonton di sepanjang jalan dan rute kegiatan karnaval budaya tahun 2024.
Panas terik di lokasi pemberangkatan tepatnya di Lapangan Desa Rahayu Kecamatan Soko, tidak menyurutkan semangat dan antusias peserta maupun penonton.
Melalui karnaval ini, SMAN 1 Soko juga mengangkat kearifan lokal masyarakat Tuban lewat barisan-barisan yang menampilkan kekayaan budaya dan tradisi di Tuban.
"Semoga kegiatan ini menumbuhkan rasa cinta pada nusa dan bangsa, yang diwujudkan dengan menjaga nilai-nilai luhur budaya Indonesia," ungkap Kepala SMAN 1 Soko, Sumarni.
Adapun rangkaian barisan karnaval diawali dengan pasukan bendera merah putih, yang diikuti dengan maskot yang cantik jelita.
Berikutnya adalah maskot utama, yaitu pahlawan wanita dari Tuban, Sri Huning Mustika yang diperankan langsung Kepala SMAN 1 Soko.
Maskot ini melambangkan sosok wanita berparas elok, lembut dan memiliki jiwa yang tegasnserta bijaksana dalam memimpin negara khususnya SMAN 1 Soko.
Barisan selanjutnya adalah tradisi miyang, yang dapat dijumpai pada masyarakat pesisir laut dan utara Tuban, yang berarti melaut untuk mencari ikan dan hasil laut oleh nelayan.
Kesenian sandur juga turut memeriahkan gemerlap karnaval di hari itu. Sandur bercerita mengenai aktivitas pertanian berurutan dari mengolah tanah hingga memanen hasil pertanian.
Legen dan dumbek menjadi salah satu ciri khas kebudayaan Tuban, dan divisualisasikan melalui penjual legen dan dumbek oleh siswa siswi SMAN 1 Soko.
Pada barisan paling akhir, guru dan tenaga kependidikan turut serta mendampingi dan mendukung sepenuhnya proses pembelajaran dan projek penguatan profil pelajar Pancasila di SMAN 1 Soko.(*)
