Lomba Kicau Burung Pj Bupati Nagan Raya Merdu, Warga Beutong Ateuh Terkulai Sendu

Editor: Cutbang Ampon

20 Januari 2025 07:40 20 Jan 2025 07:40

Thumbnail Lomba Kicau Burung Pj Bupati Nagan Raya Merdu, Warga Beutong Ateuh Terkulai Sendu Watermark Ketik
Belasan warga Beutong Ateuh Banggalang gagal naik bus Damri (atas) dan Pj Bupati Nagan Raya, Iskandar memegang sangkar burung kicau, Minggu, 18 Januari 2025. (Foto: for Ketik.co.id)

KETIK, NAGAN RAYA – Pergelaran festival lomba burung berkicau Nagan Raya Alam Lestari secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Dr Iskandar dengan meriah di halaman Kantor Bupati, Kompleks Perkantoran Suka Makmue.

Dalam pembukaan kegiatan tersebut, Pj Bupati Nagan Raya, Iskandar menyampaikan apresiasi kepada panitia atas suksesnya kegiatan tersebut yang berjalan lancar dan sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Dengan suksesnya kegiatan kicau burung Pj Bupati Nagan Raya juga berharap agar 'drama burung' tersebut menjadi agenda rutin tahunan, hingga terlaksana perlombaan kicau Piala Bupati Cup II dan seterusnya.

"Untuk itu, saya meminta kepada Forkopimda untuk terus mendukung kegiatan ini sebagai bentuk Kecintaan terhadap burung dan alam,” perintah Pj Bupati Iskandar.

Namun di balik lomba kicauan burung yang diresmikan Pj Bupati Iskandar itu, ada cerita luka yang dialami warga Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang. Ketika perlombaan yang megah itu berlangsung pada Minggu, 19 Januari 2025, ada belasan warga Beutong Ateuh malah terkulai sendu.

Mereka terlantar, mereka juga terabaikan. Bus Damri yang dielu-elukan malah berhenti dioperasikan. Disebut-sebut, buah tangan Pj Bupati Nagan Raya sebelumnya yaitu Fitriany Farhas bantuan Kemenhub RI tidak mengambil trayek selama hampir tiga pekan.

Walaupun awalnya angkutan tersebut hanya mampu menampung 17 penumpang, Fitriany Farhas berinisiatif mengganti armada dengan bus berkapasitas 27 penumpang setelah melihat langsung antusiasme warga melonjak.

Sebelum berhenti beroperasi, penumpang dapat menggunakan jasa bus Damri rute rute Beutong Ateuh Banggalang - Ujong Patihah hanya merogoh gocek Rp15 ribu. Akan tetapi kini harapan itu pupuslah sudah, bus itu berhenti beroperasi tanpa alasan yang jelas.

Nur Aini misalnya, salah seorang penumpang kepada awak media mengaku, akibat tak beroperasinya bus perintis milik pemerintah tersebut, masyarakat di sana kesulitan mendapatkan tumpangan saat bepergian.

Jalan satu-satunya, kata dia, terkadang warga terpaksa harus menumpang kendaraan tetangga dan pengguna jalan lainnya agar dapat menempuh jarak puluhan kilo meter di tengah hutan belantara.

"Kadang ada mobil tetangga berangkat ke Ule Jalan, kadang tidak. Bahkan kami setelah menunggu hampir satengah hari di sini tak ada juga mobil yang turun ke Ule Jalan, Kecamatan Beutong," keluhnya,

Dalam kilas balik kepada awak media, Nur Aini menceritakan bahwa sejak kehadiran bus Damri sangat membantu masyarakat yang tinggal di pegunungan Leuser tersebut. Alasannya, mengingat jauhnya jarak tempuh antara Beutong Ateuh Banggalang dan pusat perkantoran Nagan Raya yang diperkirakan mencapai 70 kilometer.

"Kehadiran Damri ini sangat membantu masyarakat disini, karena kami sangat jauh untuk menuju kota," sebut Nur Aini.

Kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya, Nur Aini yang didampingi warga lainnya berharap agar dapat segera mengaktifkan kembali bus perintis tersebut, tujuannya agar warga tidak kesulitan untuk menjangkau pusat perkantoran dan layanan kesehatan seperti rumah sakit. (*)

Tombol Google News

Tags:

Nagan Raya Lomba Kicau Burung Pj Bupati Nagan Pj Bupati Iskandar Transportasi Beutong Bus Damri