Mahasiswa Abhiseva Oseanografi ITB Gelar Edukasi kepada Warga Sekitar Sungai Cikapundung

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

16 September 2024 17:23 16 Sep 2024 17:23

Thumbnail Mahasiswa Abhiseva Oseanografi ITB Gelar Edukasi kepada Warga Sekitar Sungai Cikapundung Watermark Ketik
Mahasiswa program studi Oseanografi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam angkatan Abhiseva Ganavendra, menggelar edukasi sungai kepada warga di sekitar Sungai Cikapundung, di Kelurahan Braga, Keca Sumur Bandung, Kota Bandung.(Foto:Iwa/Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Mahasiswa program studi Oseanografi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam angkatan Abhiseva Ganavendra, menggelar edukasi sungai kepada warga di sekitar Sungai Cikapundung, di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

Aksi angkatan yang bertajuk "Murihayani : Mengguncang Aksi dalam Harmoni" ini merupakan bentuk nyata kepedulian Abhiseva Ganavendara sebagai mahasiswa terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga kebersihan sungai.

Abhiseva menjelaskan langkah-langkah praktis untuk menjaga kebersihan sungai dengan harapan ke depannya masyarakat dapat lebih peduli untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama Sungai Cikapundung yang selama ini banyak menyokong kehidupan masyarakat. 

Ketua Abhiseva Ganavendra, Niandri Tofani menjelaskan beberapa poin penting yang disampaikan kepada masyarakat. Salah satunya adalah untuk tidak membuang sampah ke sungai dan edukasi pemilahan jenis sampah organik dan non organik. 

Menurut Niandri, faktor penyebab pencemaran air di sungai antara lain limbah rumah tangga, limbah industri, sampah, penggundulan hutan, dan penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan insektisida. 

"Penyebab utama pencemaran air sungai itu membuang sampah sembarangan," ujar Niandri dalam ketarangannya, Senin (16/9/2024).

Hal ini membuat Abhiseva tergerak untuk memberikan edukasi mengenai dampak negatif sampah terhadap ekosistem sungai, seperti kematian biota air dan penurunan kualitas air. 

"Tentunya didukung dengan penempatan tempat sampah di beberapa titik yang dapat membantu masyarakat setempat untuk memulai kebiasaan baru, yaitu membuang sampah pada tempatnya," kata Niandri. 

Selain itu Abhiseva juga meluncurkan Program Kalista, Kampanye Aliran Sungai Terjaga, yang merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk pencerahan kepada masyarakat mengenai kondisi lingkungan, baik bagi warga anak-anak maupun dewasa. 

"Kampanye tersebut mencakup pencerahan mengenai cara menjaga kebersihan sungai terutama di bagian hilir, pengelolaan limbah sungai, serta peran sungai yang memiliki dampak berlanjut terhadap kehidupan manusia," terang Niandri. 

Program kedua dinamakan Singa, Aksi untuk Sungai, yang merupakan kegiatan bersih-bersih sungai yang dilakukan bersama dengan masyarakat sekitar yang akan dipimpin oleh panitia Abhiseva.

"Karena hujan deras, Aksi Singa kemudian digantikan dengan melaksanakan kegiatan bersih-bersih di pemukiman warga di sekitar sungai, yang merupakan kawasan yang pembuangan sampah secara sembarangan," ungkap Niandri. 

Panitia membawa peralatan seperti sarung tangan, kantong sampah, serta alat bersih-bersih lainnya untuk memastikan kegiatan berjalan lancar. Diharapkan kegiatan ini tetap memberikan dampak yang setimpal dengan kegiatan yang direncanakan sebelumnya.

Menurut Niandri, aksi pembersihan ini bukan hanya bertujuan untuk membersihkan lingkungan fisik, tetapi juga menjadi momen untuk membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga lingkungan. 

"Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, massa Abhiseva Ganavendra berharap bahwa aksi ini akan meninggalkan dampak jangka panjang, di mana warga menjadi lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka ke depan," ucap Niandri. 

Melalui kegiatan ini massa Abhiseva Ganavendra tidak hanya sekadar memberikan edukasi, tetapi juga mempraktekkan apa yang mereka ajarkan. 

Mengguncang Aksi dalam Harmoni menjadi bukti bahwa kolaborasi antara ilmu pengetahuan, edukasi, dan aksi nyata dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. 

Massa Abhiseva Ganavendra berharap bahwa inisiatif mereka ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dan masyarakat luas untuk terus menjaga alam dan lingkungan sekitar.

"Kegiatan ini menunjukkan bahwa langkah-langkah kecil yang konsisten dapat membawa perubahan besar. Dengan menjaga kebersihan sungai, memilah sampah, dan membersihkan lingkungan, kita semua dapat berkontribusi untuk menjaga keseimbangan alam dan mewariskan bumi yang lebih baik untuk generasi mendatang," pungkas Niandri.(*)

Tombol Google News

Tags:

ITB oceanografi itb sungai sungai cikapundung