KETIK, SURABAYA – Mal City of Tomorrow (Cito) di Surabaya, yang dahulu dikenal sebagai pusat perbelanjaan yang ramai dan menjadi ikon di perbatasan Surabaya-Sidoarjo, kini menghadapi tantangan besar dengan menurunnya jumlah pengunjung dan banyaknya stan yang tutup.
Fenomena ini menjadi sorotan publik setelah berbagai laporan dan unggahan di media sosial menggambarkan kondisi mal yang semakin sepi.
Sejak pandemi Covid-19 melanda, Cito mengalami penurunan aktivitas yang signifikan.
Suasana Cito yang sepi saat menjelang Idul Fitri. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Banyak stan yang sebelumnya beroperasi kini tutup, bahkan beberapa di antaranya menawarkan harga sewa yang sangat rendah.
Salah satu penjaga stan snack makanan di foodcourt Via menjelaskan, di tahun 2024 penjualan sudah rendah, tetapi di tahun ini penjualannya turun drastis.
"Tahun lalu masih alhamdulillah, tahun ini benar-benar turun sepi," tutur salah satu penjaga stand di Foodcourt Cito pada Kamis 27 Maret 2025.
Beberapa stand juga nampak dijual. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Heri Penjual Makanan Chinese Food juga mengungkap di tahun 2025 ini Cito sangat sepi, tetapi dirinya tidak bisa membandingkan dari tahun lalu.
"Iya tahun ini sepi, saya baru masuk jadi nggak tahu, tahun kemarin," paparnya.
Penurunan jumlah pengunjung juga berdampak pada penutupan beberapa gerai besar di Cito.
Salah satunya adalah Matahari Department Store dan Hypermart yang resmi menutup operasionalnya beberapa bulan lalu sehingga jumlah pengunjung Mal di Surabaya Selatan ini semakin merosot.(*)
