Masih Mahal, Banyak Warga Kota Malang Cari Bawang Merah Probolinggo

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

21 Mei 2024 05:38 21 Mei 2024 05:38

Thumbnail Masih Mahal, Banyak Warga Kota Malang Cari Bawang Merah Probolinggo Watermark Ketik
Pedagang Pasar Kasin saat menjelaskan mahalnya harga bawang merah Probolinggo. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Harga beberapa kebutuhan pokok di Kota Malang mengalami kenaikan. Salah satu komoditas yang banyak dikeluhkan warga ialah kenaikan harga bawang merah. 

Siti Rohana selaku pedagang Pasar Kasin menjelaskan kebanyakan masyarakat lebih berminat pada bawang merah Probolinggo. Harga komoditas tersebut saat ini masih tergolong tinggi yakni mencapai Rp 35.000 per kilogram. 

"Bawang merah sekarang Rp 35.000 kalau ambil harga kotor sekitar Rp 30.000 tapi saya tidak pernah ambil yang itu. Kebanyakan orang carinya yang bawang merah Probolinggo," ujar Rohana, Selasa (21/5/2024). 

Tingginya harga juga terjadi pada komoditas bawang bombai. Dari harga Rp 28.000 kini bawang bombai naik secara drastis menjadi Rp 70.000 per kilogram. 

"Stoknya di Pasar Gadang itu tidak ada sehingga harganya melejit. Akhirnya saya sekarang cuma berani ambil 1 kilogram," ungkapnya. 

Fluktuasi harga komoditas juga terjadi pada cabai yang semula mencapai Rp 70.000 kini menjadi Rp 20.000. Sedangkan untuk harga tomat kini Rp 20.000 per kilogram. 

"Harga-harga ini sudah naik sekitar satu atau dua minggu yang lalu," tambhanya. 

Foto Pj Wali Kota Malang bersama TPID saat melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Kasin. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)Pj Wali Kota Malang bersama TPID saat melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Kasin. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

Pj Wali Kota Malang bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pun telah mencoba memantau harga-harga kebutuhan pokok di pasaran. Pemantauan dilakukan di Pasar Kasin dan Indogrosir, Selasa (21/5/2024). 

"Di pasar tadi ada beberapa pedagang juga berbeda-beda. Tapi yang banyak dicari adalah bawang merah dari Probolinggo. Stok bawang merah dari kabupaten Malang ada, tapi lebih diminati yang Probolinggo padahal harganya masih tinggi," ujar Wahyu.

Mengatasi hal tersebut Kota Malang akan menguatkan kerjasama antar daerah dengan Probolinggo. Stok bawang merah akan diambil dari Probolinggo untuk dijual kembali ke Kota Malang melalui Warung Tekan Inflasi (WTI). 

"Dengan cenderung naiknya bawang merah, kita akan buka WTI. Kita akan kulakan ke Probolinggo karena sudah kerjasama untuk bisa kita bawa dan jual dengan harga murah di sini. Agar bawang merah bisa terkendali," ungkap Wahyu.

Diduga penyebab dari mahalnya harga bawang merah ialah ketersediaan komoditas tersebut dan juga permintaan yang tinggi. Wahyu menyebut bahwa kenaikan harga bawang merah tak hanya terjadi di Kota Malang, namun juga daerah lain. 

"Kalau dari kemarin (penyebab kenaikan harga) terkait dengan ketersediaan kan juga musimnya, akhirnya bawang merah langka. Juga karena permintaan tinggi, tapi beberapa daerah juga seperti itu," tambahnya. 

Perlu diketahui bahwa kebutuhan masyarakat Kota Malang terhadap bawang merah mencapai 10 ton setiap bulannya. Kendati demikian daya beli masyarakat masih stabil sehingga berdampak pada tingkat inflasi sebesar 0,8 month to month. 

"Daya beli masyarakat dengan kondisi saat ini baik, kan inflasi terkendali. Kalau naik, daya beli akan jadi sulit. Makanya kita selalu kendalikan inflasi supaya daya beli masyarakat bisa tercapai," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

harga kebutuhan pokok Harga Bawang Merah Kota Malang Bawang Merah Mahal Pasar Kasin pj wali kota malang Pemantauan Harga Bahan Pokok Kota Malang