Masuk Rangking 3 Terbesar Dunia, Pasar Islam RI Terapkan SGIE Digitalisasi

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Mustopa

28 Maret 2024 08:36 28 Mar 2024 08:36

Thumbnail Masuk Rangking 3 Terbesar Dunia, Pasar Islam RI Terapkan SGIE Digitalisasi Watermark Ketik
Tech for Islamic 2024 yang digelar di Universitas Al-Azhar Jakarta (Foto: dok. narasumber)

KETIK, SURABAYA – Berdasarkan SGIE Report 2023, pasar Islam Indonesia menduduki peringkat 3 terbesar di dunia. Merespon hal tersebut, Ekonomi Islam Indonesia dirujuk memanfaatkan digitalisasi menggunakan platform media sosial untuk merangsang  pertumbuhan dan pengembangan sektor ekonomi islam di Indonesia.

“Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, eksistensi SGIE dapat membuka peluang luas bagi negara-negara mayoritas Muslim untuk meluaskan jangkauan pasar ekonomi Islam,” ujar Zirmansyah, Wakil Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Rabu (27/3/2024).

Pemanfaatan digitalisasi tentunya harus selaras dengan berbagai faktor antara lain, politik, hukum, sosial, budaya, pasar, dan ekonomi.

Pesatnya perkembangan digitalisasi dan jumlah pengguna media sosial bisa memberikan landasan kuat bagi pengembangan pemasaran yang mengintergrasikan nilai-nilai Islam dengan teknologi.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam menjadi salah satu penggerak utama ekonomi Islam global. Dengan jumlah populasi muslim yang mencapai 1,8 miliar di seluruh dunia, dan pengakuan Bahasa Indonesia oleh UNESCO, teknologi membuka peluang baru untuk menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional,” terang Taufik, Deputy CEO of MarkPlus, Inc.

Hal ini disampaikan Taufik dalam acara Tech for Islamic 2024 yang digelar MarkPlus Islamic Bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Universitas Al-Azhar Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber dari perusahaan yang menerapkan nilai Islam seperti, Hijra, Adira Finance, KNEKS, PT Pegadaian dalam sesi Full-Fledged Tech.

Dalam sesi Full-fledged Tech, para narasumber (Financial Service Industry), menjelaskan dalam sektor keuangan syariah, teknologi dapat membantu mengumpulkan berbagai data yang tentunya diperlukan perusahaan. Ini bisa mengarahkan perusahaan untuk membantu kebutuhan pelanggan secara terperinci.

Begitu pula pentingnya Web-based Driven. Taufik menuturkan pengunaan Web-based Driven sangatlah signifikan terutama di sector Pendidikan dan layanan.

“Platform web berbasis syariah menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang dalam sektor-sektor tersebut,” lanjutnya.

Sebagai penutup dari rangkaian acara Tech for Islamic 2024, MarkPlus Islamic memberikan berbagai anugerah kepada perusahaan lintas industri yang telah menerapkan inovasi digital dalam pengembangannya. Penghargaan tersebut antara lain:

  • The Most Promising Company in Social Media Utilization for Banking Industry
  • The Most Promising Company in Website Utilization for Sharia Banking Industry
  • The Most Promising Islamic Hospital in Social Media Utilization
  • The Most Promising Company in Social Media Utilization for Sharia Insurance Industry
  • The Most Promising Company in Website Utilization for Sharia Insurance Industry
  • The Most Promising Company in Website Utilization for Sharia Insurance Industry
  • The Most Promising Company in Social Media Utilization for Sharia Multifinance Industry
  • The Most Promising Islamic Education Institution for Website Utilization
  • The Most Promising Islamic Education Institution for Social Media Utilization.(*)

Tombol Google News

Tags:

Tech for Islamic 2024 SGIE Report 2023 MarkPlus Islamic Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)