KETIK, TUBAN – Kegiatan Jambore Daerah Pramuka Jawa Timur yang berlangsung di bumi perkemahan Ngawun Abilowo, Parengan, Tuban diikuti Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK) yang turut andil dalam setiap kegiatan.
Sebagaimana pengamatan Ketik.co.id di hari ketiga, Rabu (4/10/2023) kegiatan Jambore Daerah Jatim, peserta PBK mengikuti 3 kegiatan langsung yaitu wall climbing, pioneering dan memanah.
Dua peserta PBK, Bayu Madiun dan Khoirul Bastian Sumenep saat wall climbing (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)
Ada sebanyak 48 peserta PBK yang berasal dari 10 kwartir cabang yaitu Tuban, Sumenep, Mojokerto, Trenggalek, Nganjuk, Banyuwangi, Blitar, Madiun, Kota Malang dan Jombang.
Peserta dibagi menjadi 3 kelompok sesuai kebutuhan masing masing yaitu kelompok A tuna netra di bawah fasilitator kak Suwignyo, kelompok B tuna rungu di bawah fasilitator kak Dwi dan kelompok C tunagrahita di bawah fasilitator kak Heri.
Tepar Blitar dan Caca Banyuwangi, dua peserta tunanetra saat melakukan pioneering. (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)
Masing masing kelompok mengikuti 1 kegiatan, kelompok A pioneering, kelompok B wall climbing dan kelompok C memanah.
"Yang penting bisa nambah rasa percaya diri dan mereka tidak sampai terkucilkan," kata kak Dian pendamping dari Madiun saat anak asuhnya mengikuti kegiatan wall climbing.
Peserta tunagrahita saat mengikuti kegiatan memanah. (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)
Kak Suwignyo juga mengakui para PBK mampu melakukan tugas yang diberikan.
"Buktinya dapat melakukan tali temali untuk membuat tiang bendera," ujar Suwignyo sambil menunjuk 2 peserta PBK tunanetra dari Blitar dan Banyuwangi yang sedang menali menghubungkan dua tongkat.(*)