KETIK, JAKARTA – Mengawali pekan ini mata uang rupiah terpantau melemah di posisi Rp15.248 per dolar AS pada Senin (4/9/2023) pagi. Angka ini melemah 6 poin atau 0,04 persen dibanding perdagangan sebelumnya.
Tidak hanya rupiah, pelemahan nilai tukar ini juga dialami beberapa mata uang lain di kawasan Asia. Won Korea Selatan melemah 0,18 persen, disusul bath Thailand 0,10 persen, kemudian yuan China melemah 0,09 persen, lalu peso Filipina 0,02 persen dan dolar Singapura 0,07 persen.
Hal berbeda dialami dolar Hongkong yang stagnan pada pembukaan perdagangan hari ini, sedangkan dolar AS justru melemah terhadap yen Jepang yang mengalami penguatan sebesar 0,03 persen.
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah diperkirakan terjadi karena laporan ISM manufaktur AS yang lebih kuat dibanding sebelumnya. Untuk perdagangan hari ini, ia memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di antara Rp15.200 per dolar AS - Rp15.300 per dolar AS.
"Pernyataan hawkish pejabat the Fed Cleveland Mester terkait data tenaga kerja AS, mendukung penguatan dolar AS terhadap rupiah" ujar Lukman
Pelemahan rupiah salah satunya juga dipicu oleh menguatnya indeks dolar AS (DXY). Indeks dolar menguat ke posisi 104,25 atau mengalami kenaikan dari Jumat lalu yang berada di posisi 104,23.(*)
