Mengenal Pak Mbois Wahyu Hidayat, Wali Kota Malang Terpilih yang Dilantik Hari Ini

20 Februari 2025 11:16 20 Feb 2025 11:16

Thumbnail Mengenal Pak Mbois Wahyu Hidayat, Wali Kota Malang Terpilih yang Dilantik Hari Ini Watermark Ketik
Wahyu Hidayat yang kini dilantik menjadi Wali Kota Malang. (Foto: Prokopim Kota Malang)

KETIK, MALANG – Pelantikan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang terpilih akan berlangsung hari ini, Kamis 20 Februari 2025. Pelantikan Presiden Prabowo Subianto secara langsung di Istana Negara, Jakarta.

Wahyu Hidayat yang akrab dipanggil Pak Mbois itu memiliki sepak terjang yang cukup panjang di dunia birokrasi. Wahyu sempat bekerja di Bappeda Kabupaten Malang dan bergeser menjadi Kepala Bidang Tata Ruang Dinas DPU Cipta Karya. 

Lulusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang itu juga pernah merasakan menjabat sebagai Camat Tajinan dan berlanjut menjadi Kepala Kantor Perumahan pada 2009-2011. 

Pada tahun 2013 Wahyu diangkat menjadi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Berkat kinerjanya, Wahyu kemudian ditunjuk untuk mengisi jabatan sebagai Kepala Dinas Pengairan dan DPKPCK Kabupaten Malang. Wahyu kemudian ditunjuk menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang pada tahun 2020 menggantikan Didik Budi Muljono.

Perjalanan Karir Wahyu Hidayat sebagai Pj Wali Kota Malang

Rencana Pilkada 2024 serentak menyebabkan terjadinya penunjukan Penjabat (Pj) Kepala Daerah, termasuk Kota Malang. Wahyu Hidayat masuk sebagai bursa calon Pj Wali Kota Malang untuk diusulkan ke Kemendagri oleh DPRD Kota Malang.

Akhirnya pada 24 September 2023, Wahyu Hidayat berhasil dilantik untuk menjadi Pj Wali Kota Malang oleh Gubernur Jawa Timur kala itu, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Wahyu menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang selama 10 bulan 17 hari terhitung dari 24 September 2023 hingga 10 Agustus 2024. Selama menjabat, banyak terobosan yang telah dilakukan Wahyu.

Sesuai arahan Menteri Dalam Negeri yang saat itu dijabat oleh Titi Karnavian, Wahyu diberikan tugas untuk menjalankan program prioritas nasional dan mengatasi persoalan di Kota Malang. 

Untuk itu Wahyu menyusun 12 isu strategis jangka pendek yang meliputi inflasi, penanganan stunting, pengembangan ekonomi kreatif, banjir, ketersediaan air bersih, dan kemacetan. Selain itu tentang pengelolaan sampah, kemiskinan, kesiapan pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak, digitalisasi pelayanan publik yang terintegrasi, kapasitas fiskal daerah, dan kawasan kumuh.

Di kepemimpinan Wahyu Hidaya, pada November 2023 angka kemiskinan di Kota Malang perlahan turun menjadi 4,26 persen. Meskipun belum maksimal namun perolehan tersebut menjadikan kemiskinan Kota Malang terendah nomor dua di Jawa Timur. Hal ini menunjukkan terdapat penurunan sebesar 0,11 persen dari bulan November 2023 yang mencapai 4,37 persen.

Perhatian Wahyu terhadap UMKM ditunjukkan dengan dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Wali Kota Malang untuk menerapkan program Kamis Mbois. Di sana para ASN diminta menggunakan pakaian yang berasal dari produk UMKM milik warga Kota Malang.

Untuk pengendalian inflasi, Wahyu Hidayat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang memiliki 12 strategi, yakni:
1. Lanjutan Gerakan Pangan Murah 
2. Panen cabai  hamparan akhir Desember 
3. Pengembangan tanam cabai melalui urban farming 
4. Kerjasama tanam cabai 
5. Kesinambungan pemantauan harga / monev pasar  
6. Kesinambungan Warung Tekan Inflasi 
7. Pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah daerah 
8. Penguatan koordinasi seluruh BUMN terkait pangan dalam  rangka Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP) 
9. Optimalisasi High Level Meeting 
10. Rehab akses jalan jembatan pada jalur distribusi  
11. Sidak pasar 
12. Komunikasi yang makin efektif

Berkat dedikasinya, selama menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat telah memborong beragam penghargaan di level nasional. Di akhir masa jabatannya, Wahy memborong 3 penghargaan dalam ajang Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah tahun 2024.

Tiga penghargaan yang ia raih di antaranya Kinerja Total Fiskal Sedang, Kesejahteraan Rakyat Fiskal Sedang, dan Pelayanan Publik Fiskal Sedang. Wahyu menerima penghargaan langsung dari Mendagri Tito Karnavian pada 30 Agustus 2024 di Jakarta.

Tekad Bulat Menjadi Wali Kota Malang

Wahyu Hidayat telah membulatkan tekad untuk mundur dari jabatannya dan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Malang di Pilkada 2024. Pada 10 Agustus 2024, jabatannya pun diserahkan kepada Iwan Kurniawan yang menjabat hingga 20 Februari 2025.

Wahyu maju Pilkada 2024 melalui Partai Gerindra dan berpasangan dengan calon dari PSI yakni Ali Muthohirin. Keduanya mendapatkan nomor urut 1 dengan rival Heri Cahyono-Ganis Rumpoko, dan Moch Anton-Dimyati Ayatulloh.

Keduanya menggunakan tagline Mbois dan Berkelas yang memiliki makna mandiri, berbudaya, optimis, indah, sejahtera (Mbois), dan berkelanjutan, kolaboratif, efisien, lestari, adaptif, sinergis (berkelas).

Dalam mewujudkan visi misi tersebut, telah dilakukan identifikasi program yang dijabarkan dalam 10 kegiatan atau bakti unggulan yang disebut dengan dasa bakti unggulan.

Wahyu-Ali diusung oleh 14 partai koalisi dengan program kerja yang cukup menggencarkan masyarakat. Mulai dari pemberian insentif Rp 50 juta per tahun untuk RT,  1.000 seragam gratis untuk siswa SD sampai SMA, 1.000 beasiswa untuk anak sekolah dan mahasiswa, dan lainnya.

Hingga akhirnya, Wahyu-Ali berhasil memperoleh total 203.257 suara dalam Pilkada 2024. Disusul oleh Paslon Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 132.258 suara, dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko sebesar 74.147 suara.

Babak Baru Wahyu-Ali Memimpin Kota Malang

Wahyu dan Ali akan dilantik secara serentak bersama kepala daerah terpilih lainnya pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. Setelah pelantikan, Wahyu harus menjalani retret kepala daerah di Magelang.

"Tanggal 20 Februari itu pelantikan saya dengan Mas Ali di Jakarta. Kemudian tanggal 21 itu ada retreat di Magelang," ujar Wahyu.

Wahyu merasa percaya diri dengan retret nanti terlebih ia telah berpengalaman menjadi ASN selama puluhan tahun. Berbagai persiapan telah dilakukan termasuk cek kesehatan. 

"Saya kan ASN jadi dulu pernah seperti ini selama 3 bulan. Insyaallah retreat besok ini hanya mengingat, mengulang lagi," lanjutnya.

Saat menjabat nanti, tak hanya menjalankan visi-misinya, Wahyu juga akan melanjutkan kinerja yang sudah dilakukan selama menjadi Pj Wali Kota Malang. Ia menjamin bahwa kebijakan efisiensi anggaran tak akan menghalangi pelayanan publik yang maksimal untuk masyarakat.

"Yang disiapkan untuk menjadi pemimpin Kota Malang ini ya mengerjakan visi misi yang sudah dibentuk. Kami kan juga melanjutkan pada saat saya dulu jadi Pj Wali Kota Malang. Intinya kami tegak lurus dengan kepentingan nasional," tuturnya.

Wahyu mengaku saat retret nanti akan diberikan arahan langsung oleh Presiden dan menteri lainnya terkait kebijakan dan penerapan efisiensi anggaran di daerah. Pengalaman selama pandemi Covid-19 akan dijadikan sebagai gambaran untuk menerapkan kebijakan tersebut.

"Saya melihat ini kan sama seperti efisiensi anggaran saat penanganan Pandemi Covid-19, dari focussing. Jadi kami akan melihat prioritas dari kegiatan yang ada, nanti juga disesuaikan dengan Inpres, termasuk persentasenya," kata Wahyu. (*)

Tombol Google News

Tags:

Wahyu Hidayat Wali Kota Malang Kota Malang Ali Muthohirin Pelantikan kepala daerah Wali Kota Malang Terpilih Pelantikan Wahyu Hidayat Wali Wahyu-Ali Sosok Wahyu Hidayat Profil Wahyu Hidayat