Meningkat, Jumlah Pelaku UMKM Kota Malang Sentuh Angka 85.200

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

6 Januari 2024 07:00 6 Jan 2024 07:00

Thumbnail Meningkat, Jumlah Pelaku UMKM Kota Malang Sentuh Angka 85.200 Watermark Ketik
Warga yang membeli produk UMKM Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Perkembangan UMKM Kota Malang terus memberikan kabar baik di sektor perekonomian. Sepanjang tahun 2023 lalu, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang telah sukses menambah 5.000 UMKM binaan. 

Total saat ini terdapat 85.200 pelaku UMKM di Kota Malang. Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan dari keseluruhan jumlah tersebut, sebanyak 21.176 UMKM telah dikurasi. Sektor makanan dan minuman hingga kini masih menjadi primadona bagi pelaku UMKM di Kota Malang. 

"Jumlah UMKM kita meningkat, dulu sekitar 80.000 sekarang ada kenaikan 5.000 UMKM sehingga total sekitar 85.200 pelaku UMKM binaan Diskopindag. Kebanyakan mereka berada di sektor makanan dan minuman, dan yang sudah dikurasi sekitar 21.176 UMKM," ujar Eko pada Sabtu (6/1/2024).

Sementara itu jumlah UMKM yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) masih cenderung kecil yakni 5.125 UMKM. Kendati demikian jumlah tersebut telah mengalami peningkatan hingga 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun 2024 ini ditargetkan ada 10.000 UMKM yang sudah berizin. Sedangkan untuk sertifikasi halal masih 520 UMKM. Itu semua sudah kita kurasi, berikan pendampingan. Jadi total 85.200 UMKM itu sudah semua golongan, dari orang berusaha hingga baru mencoba usaha," jawabnya.

Foto Produk UMKM binaan Diskopindag Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)Produk UMKM binaan Diskopindag Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

Menurutnya bukan tanpa alasan sektor makanan dan minuman menjadi paling banyak diminati oleh pelaku UMKM. Latar belakang Kota Malang sebagai kota pendidikan juga turut berpengaruh. 

Maraknya mahasiswa maupun masyarakat yang berdatangan ke Kota Malang menjadi peluang emas bagi pelaku usaha makanan dan minuman. 

"Sekarang ini di Malang banyak ketambahan penduduk dari luar kota, mahasiswa, pekerja yang pindah ke Malang. Itu berdampak pada tingginya peminatan makanan dan minuman. Makanya penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Kota Malang itu, kan besar 6,32 persen, sedangkan Jatim 5,34 persen dan nasional 5,32 persen," tutur Eko.

Eko pun turut mendorong sektor UMKM lainnya untuk terus bergerak hingga mencuri perhatian masyarakat luas. Ia menyebutkan salah satu sektor UMKM yang perlu mendapat perhatian lebih ialah di bidang kriya.

"UMKM yang masih perlu diperhatikan itu sektor kriya. Tapi sekarang kan juga ada kampung tematik yang memproduksi kerajinan kriya, itu juga bisa menyumbang," sebutnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

umkm kota malang pelaku UMKM Diskopindag Kota Malang pertumbuhan UMKM Kota Malang