Meresahkan! Oknum Wartawan Gadungan Berakhir Diusir dari Nagan Raya

Jurnalis: Basriadi
Editor: Cutbang Ampon

2 Oktober 2024 23:15 2 Okt 2024 23:15

Thumbnail Meresahkan! Oknum Wartawan Gadungan Berakhir Diusir dari Nagan Raya Watermark Ketik
Oknum wartawan gadungan diusir dari Nagan Raya oleh organisasi pers Awan, Rabu, 2 Oktober 2024. (Foto: Basriadi/Ketik.co.id)

KETIK, NAGAN RAYA Wartawan gadungan menjadi salah satu persoalan yang kerap mencoreng citra jurnalis di hadapan masyarakat. Di tengah perkembangan jurnalisme digital saat ini, fenomena itu ternyata masih ditemui. Seperti salah satunya di Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Ketua Alinsi Wartawan Nagan (Awan), Teuku Ridwan bersama pengurus lainya berhasil memergoki dan langsung mengusir oknum wartawan gadungan yang kerap kali meresahkan para pejabat, kepala sekolah hingga kepala desa di wilayah tersebut.

Hantu blau ini diketahui sengaja datang ke Kabupaten Nagan Raya untuk mencari sasaran korban, lalu mengancam dan ujung-ujungnya meminta uang kepada korbannya.

Ketua Awan mengaku pusing dengan wartawan gadungan yang sering kali melakukan pemerasan dengan berbagai macam modus yang dilakukan oknum wartawan tersebut.

“Kita sudah cukup jengkel mendengar banyaknya laporan dari pejabat,kepala sekolah bahkan kepala desa tentang adanya tindakan oknum ini,” kata T Ridwan, Rabu, 2 Oktober 2024.

Teuku Ridwan menjelaskan, dia mengetahui hal itu menyusul adanya laporan tentang 3 oknum wartawan itu mendatangi SDN Kuta Padang dan memeriksa pekerjaan rehabilitasi ruang kelas yang sedang dikerjakan.

Kemudian, 3 oknum wartawan itu menghubungi kontraktor dan meminta untuk bertemu di salah satu tempat usaha penjualan mobil bekas di Desa Lueng Baro, Nagan Raya.

“Kontraktor (HD) menghubungi saya dengan mengatakan ada wartawan dari Banda Aceh yanh memeriksa proyeknya dan sepertinya mereka ingin meminta uang,” jelasnya.

Mengetahui hal itu, Teuku Ridwan dan kawan-kawan langsung mendatangi tempat usaha tersebut, lalu melabrak dan mengusir oknum wartawan gadungan.

“Seperi isi video yang beredar itu, sudah kita usir, lihat saja tampilannya terkesan arogan, sama sekali tidak ada kriteria kalau mereka telah dididik sebagai pelaku 4 pilar demokrasi,” lanjutnya.

Ditanyai indentitas sang oknum, Teuku Ridwan mengaku tidak lagi memperhatikannya, namun yang jelas oknum tersebut mengaku bertugas untuk seluruh wilayah Indonesia.

“Indentitas tidak ingat saya karna sudah panik dan kesal, yang jelas portal media online,” sambungnya.

Oleh karena itu, Teuku Ridwan meminta kepada pejabat serta para kepala desa dalam Kabupaten Nagan Raya, jika ada wartawan tidak dikenal yang bekerja tapi mengarah ke pemerasan dengan modus pemasangan iklan dan lainnya, agar segera melaporkan kepada aparat penegak hukum, supaya dapat tindak sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kalau ada wartawan dari luar yang meresahkan, silahkan lapor ke polisi dan juga beritahu kepada organisasi pers di Nagan Raya yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nagan Raya dan Awan,” tutup Teuku Ridwan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kriminal kasus wartawan gadungan wartawan bodrex diusir di nagan raya Pengusiran wartawan Aceh