Motif Ekonomi Penyebab Terbesar Perceraian, Bupati Bandung Kasih Solusi Dana Bergulir

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

30 Juli 2024 13:21 30 Jul 2024 13:21

Thumbnail Motif Ekonomi Penyebab Terbesar Perceraian, Bupati Bandung Kasih Solusi Dana Bergulir Watermark Ketik
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat membuka Bimtek Pendataan KUKM Kab Bandung, di Grand Sunshine Soreang, Selasa (30/7/24).(Foto: Iwa/Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Data Pengadilan Agama Kabupaten Bandung mengungkap motif ekonomi jadi penyebab terbesar angka perceraian di Kabupaten Bandung.

Mirisnya lagi, kebanyakan masalah ekonomi rumah tangga hingga menyebabkan perceraian itu akibat kasus bank emok (bank keliling/rentenir) dan pinjaman online (pinjol).

Untuk itu melalui kebijakannya, Bupati Bandung Dadang Supriatna menjalankan salah satu program unggulan, yaitu percepat pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui intervensi anggaran. Salah satunya melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.

"Kenapa program ini digulirkan, karena saya berharap warga masyarakat Kabupaten Bandung tidak terjebak oleh bank emok dan pinjol," kata Bupati Bandung saat membuka Bimtek Koordinator Enumerator Pendataan Lingkup KUKM Kab Bandung, di Grand Sunshine Soreang, Selasa (30/7/2024).

Dampak dari bank emok dan pinjol di antaranya timbul angka perceraian yang cukup tinggi di Kab Bandung yang mendekati 10.000 pasangan suami istri.

"Setelah diteliti, 70 persen penyebabnya karena bank emok, selain penyebab ekonomi lainnya," ungkap.

Karena itu menurutnya pemerintah harus hadir. Salah satunya melalui kebijakan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.

"Sudah sebesar Rp 70 miliar yang digulirkan. Uang ini disimpan di BPR Kerta Raharja Rp 50 miliar dan di Bank bjb Rp 20 miliar. Maka BPR dan BJB memiliki kewajiban untuk membantu para pelaku KUKM. Sampai saat ini sudah tersalurkan sekitar 32 ribu nasabah di Kabupaten Bandung. Nasabah tidak usaha bayar bunga, dan tidak ada jaminan," jelasnya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan, kebijakan dana bergulir tanpa agunan tanpa bungitu fokus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Setelah saya berkunjung ke sekitar 170 desa melalui program Rembug Bedas dan Bunga Desa, respon masyarakat sangat luar biasa terkait program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan tersebut," ungkapnya.

Kang DS mengakui kalau masih ada masyarakat yang belum mengetahui program ini, karena ada keterbatasan informasi.

Untuk itu ia berharap ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung semakin meningkat. Seperti melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Kabupaten Bandung yang melaksanakan Bimtek Koordinator Enumerator Pendataan Lingkup KUKM.

Bimtek yang dilaksanakan selama empat hari itu, hari pertama diikuti sebanyak 150 peserta/koordinator lapangan dan tiga hari berikutnya masing-masing diikuti 100 peserta/enumerator di Kabupaten Bandung. Total keseluruhan pesertanya 450 orang yang bergerak dalam bidang koperasi dan pengembangan usaha/UMKM.

Melalui bimtek itu, bupati berharap ada solusi untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung. Selain itu juga dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi, serta mewujudkan big data dalam rangka menyambut visi Indonesia Emas.(*)

Tombol Google News

Tags:

BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA bank emk pinjol dana bergulir