Mulai Masuk Musim Penghujan, KAI Daop 9 Lakukan Antisipasi

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Mustopa

15 November 2023 09:26 15 Nov 2023 09:26

Thumbnail Mulai Masuk Musim Penghujan, KAI Daop 9 Lakukan Antisipasi Watermark Ketik
KAI Daop 9 Jember melakukan pemeriksaan bersama dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya (Foto: Humas KAI Daop 9)

KETIK, JEMBER – Menghadapi musim penghujan yang mulai mengguyur beberapa wilayah mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi, Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 melakukan sejumlah antisipasi.

Langkah antisipatif dilakukan untuk meminimalisasi gangguan perjalanan kereta api. Seperti banjir, tanah longsor, tanah gerak maupun amblesan pada jalur kereta api.

KAI Daop 9 Jember melakukan pemeriksaan bersama dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya untuk meninjau sejumlah daerah rawan antara Kalisat-Jember. 

"Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Daop 9 Jember untuk menjaga perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat,” kata Pelaksana Harian Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo.

Selain menyiagakan petugas selama 24 jam, Daop 9 Jember juga memanfaatkan teknologi dengan memasang sebuah alat Pendeteksi Daerah Rawan (SIDAWAN) pada lokasi daerah rawan longsor.

Alat tersebut merupakan inovasi yang dikembangkan oleh jajaran Daop 9 Jember yang akan menginformasikan secara real time apabila terjadi masalah pada jalur rawan tersebut, sehingga petugas dapat langsung melakukan tindakan.

“Di Wilayah Daop 9 Jember yang terbentang dari Pasuruan sampai dengan Ketapang, total ada 25 titik daerah rawan, dimana 13 lokasi merupakan daerah rawan banjir, untuk rawan longsor terdapat di 8 titik, sedangkan sisanya merupakan rawan amblesan pada jalur KA, batu longsor dan tanah gerak,” kata Anwar.

Di samping menyiagakan petugas dan memasang alat pendeteksi, KAI Daop 9 juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 8 lokasi. Mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang. 

AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya. Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) dan Excavator juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.

Tidak hanya itu, KAI melakukan pensterilan jalur dari pepohonan. Hingga November 2023, Daop 9 Jember telah melakukan pemangkasan sebanyak 126 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api. 

Normalisasi drainase dan pembuatan talud penahan konstruksi jalur KA juga dilakukan, sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan gangguan di lokasi rawan tersebut.

“Tidak hanya kali ini saja, pengecekan jalur juga rutin dilakukan, baik dengan jalan kaki, menggunakan lori dressin, termasuk menempatkan petugas yang turut jalan di kabin masinis untuk dapat memantau kondisi jalur,” kata Anwar.

Anwar mengatakan, upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari.(*)

Tombol Google News

Tags:

KAI Daop 9 antisipasi musim hujan perbaikan jalur Jember