KETIK, MALANG – Ratusan nelayan di pelabuhan Sendangbiru, Kabupaten Malang saat ini mengalami musim paceklik. Jika biasanya mereka mendapat ratusan ton ikan, pada musim paceklik kali ini perolehannya tidak sampai satu ton.
Kepala Desa Tambakrejo Agus Harianto mengatakan, musim paceklik memang terjadi tiap tahun. Musim paceklik di Sendangbiru sudah sejak akhir tahun 2024 lalu.
"Musim paceklik biasanya terjadi bulan 12 hingga bulan 5. Saat ini sudah tidak ada ikan (di tempat penyimpanan atau cool storage)," ujar Agus kepada Ketik.co.id, Selasa, 4 Februari 2025.
Lebih lanjut ia mengatakan, nelayan melaut tidak ke tengah lautan. Namun, hanya mencari ikan di pinggir saja tidak jauh dari pelabuhan atau tempat bersandarnya kapal.
"Kalau mencari ikan di pinggiran hanya dapat untuk kebutuhan sehari-hari dimakan sendiri. Kalau saat musim ya bis ratusan ton didapat. Sekarang ya tidak ada," katanya.
Akibatnya, pantauan Ketik.co.id, para nelayan saat ini lebih memilih menyandarkan perahunya di pelabuhan maupun dermaga. Karena cuaca buruk dan gelombang sedang tinggi.
"Sebenarnya para nelayan sudah mempersiapkan musim paceklik," sebut Kepala Desa Tambakrejo, Agus Harianto.
Diketahui para nelayan mempersiapkan musim paceklik dengam cara berdagang dan bercocok tanam untuk sementara waktu. Selama musim paceklik, kata ia, para nelayan tetap mendapatkan pendamping dari pemerintah.
"Dinas Perikanan dan Kelautan juga telah memberikan pendampingan kepada nelayan. Tentunya terbantu dengan pendampingan yang diberikan tersebut," jelasnya.
Diperoleh informasi, untuk melewati masa paceklik, istri nelayan juga diberikan pelatihan agar produktif. Kendati paceklik, aktivitas pelelangan ikan masih beroperasi, walaupun tidak seramai saat musim panen. (*)