OJK Jatim: Pertumbuhan Keuangan Kuat, Ekonomi Makin Tangguh

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

11 Februari 2025 17:15 11 Feb 2025 17:15

Thumbnail OJK Jatim: Pertumbuhan Keuangan Kuat, Ekonomi Makin Tangguh Watermark Ketik
Kantor OJK Jawa Timur. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Stabilitas perekonomian sangat penting untuk mencapai target pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari mengatakan dalam menghadapi tantangan perekonomian, OJK senantiasa menjalin kerja sama yang solid dengan berbagai instansi seperti industri jasa keuangan, pemerintah daerah dan masyarakat luas.

"Kinerja sektor perbankan Jawa Timur menunjukkan peningkatan kredit sebesar 8,04 persen (yoy) mencapai Rp614 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,73 persen (yoy) menjadi Rp790 triliun," jelas Yunita, Senin 10 Februari 2025.

Lebih lanjut, stabilitas perbankan juga tercermin dari rasio Non-Performing Lonn (NPL) yang menurun menjadi 2,88 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR} yang kuat sebesar 29,58 persen. Rasio likuiditas perbankan juga tetap terjaga dengan AL/ DPK sebesar 15,01 persen (threshold 10 persen).

"Dengan nilai AL/ NCD sebesar 68,58 persen (threshold 50%), menunjukkan ketahanan sektor perbankan terhadap risiko likuiditas," tambahnya.

Sementara itu, di sektor pasar modal, jumlah emiten IPO di Jawa Timur terus meningkat menjadi 47 emiten dengan total dana terhimpun mencapai Rp13,25 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2019. Selain itu, Securities Cromdfunding (SCF) menunjukkan tren positif dengan 33 penerbit dan total dana terhimpun Rp42,27 miliar. 

"Hal ini mencerminkan peningkatan minat investor terhadap skema pendanaan alternatif yang mendukung pengembangan UMKM di Jawa Timur," paparnya.

Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Jawa Timur turut memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Hingga akhir 2024, sektor perasuransian menunjukkan kinerja yang solid dengan peningkatan premi asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing sebesar 12,3 persen dan 10,3 persen (yoy). 

"Rasio Risk Bosed Cnpitnl (RBC) untuk asuransi jiwa dan asuransi umum tetap berada di atas 120 persen, menandakan kesehatan keuangan perusahaan asuransi di wilayah ini," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Jawa Timur Ekonomi keuangan Likuiditas Asuransi