KETIK, SAMPANG – Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur mengapresiasi sekaligus memuji perkembangan Program Double Track wilayah Madura yang berhasil raup omzet Rp160 juta dalam setahun.
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Suhartatik mengatakan, pencapaian ini membuktikan siswa-siswi Double Track di Madura berhasil menuangkan kreativitas dan inovasinya. Sehingga bisa menciptakan produk unggulan yang disukai masyarakat.
“Ini sangat luar biasa perkembangan tahun demi tahun yang signifikan,” ungkapnya pada wartawan dalam acara Monitoring dan Evaluasi Program SMA Double Track Wilayah Kabupaten Sampang dan Pamekasan di SMAN 1 Kedungdung, Sampang, Sabtu 14 September 2024.
Salah satunya di SMAN 1 Kedungdung ini. Dia kagum pada perkembangan SMAN 1 Kedundung yang produknya berhasil masuk E-Katalog Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Sampang.
“Keren!,” tegasnya di hadapan fasilitator Double Track SMAN 1 Kedungdung, Tim Double Track Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), awak media dan pihak sekolah.
Dia menginginkan nantinya produk-produk hasil karya para peserta Double Track masuk ke etalase produk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
“Ada ruang rapat di bawah, sudah kami kemas benar-benar cozy. Di sana (kantor Dinas Pendidikan Jatim) kami ingin nanti ada etalase yang isinya hasil karya Double Track. Ada logo SMA-nya, jadi ketika ada tamu bisa dibuat oleh-oleh,” ungkap Suhartatik.
Suhartatik dan Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungdung, Sulaiman saat penyerahan penghargaan pada SMAN 1 Kedundung (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
Selain itu, dia juga mengapresiasi pertumbuhan omzet transaksi SMAN 1 Kedungdung yang tembus Rp20 juta dalam satu tahun. Omzet ini paling banyak didapatkan dari keterampilan fotografi.
Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Kedundung ini selama Festival Ramadan lalu juga meraup omzet Rp7- 8 juta dalam sebulan.
Tidak hanya itu, Suhartatik memuji para alumni Double Track SMAN 1 Kedungdung karena berhasil mandiri dan berkontribusi di sektor ekonomi hingga mengantarkan mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Artinya pembina Double Track dan pihak ITS sudah luar biasa mengembangkan Double Track umumnya di Jawa Timur, khususnya Madura,” terangnya.
M Zainul Asrori, Ketua Program SMA Double Track menambahkan di program ini peserta didik tidak hanya diajarkan skill wirausaha. Namun, mereka dibekali wawasan literasi finansial bekerja sama dengan Bank Mandiri.
“Untuk layanan finansial, kami bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk mengajarkan anak-anak bagaimana mengelola keuangan dan mengembangkan usahanya masing-masing,” pungkasnya. (*)