KETIK, CILEGON – PT Chandra Asri diketahui membuang gas melalui cerobong hingga asapnya menyebabkan penduduk sekitar mengalami mual dan muntah karena bau yang menyengat.
Peristiwa tersebut dilatarbelakangi kondisi darurat, yakni terjadi kegagalan teknologi yang dipicu oleh kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin yang mengandung hidrokarbon. Sehingga menyebabkkan kebocoran dari pabrik kimia PT Chandra Asri Petrochemical di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.
Sekretaris Perusahaan TPIA, Erri Dewi Riani mengatakan, pihaknya tetap memperhatikan standar operasional prosedur (SOP) dengan memperhatikan kadar gas yang dilepas di udara. Operasional pabrik juga ditutup untuk dilakukan peninjauan.
“Perseroan melakukan shutdown unit Ethylene Plant dan melakukan pembakaran di cerobong (flaring), yakni pembakaran senyawa hidrokarbon yang muncul ketika terjadi kondisi yang tidak biasa (abnormality) dan unplanned shutdown di pabrik,” jelas Erri, Selasa (23/1/2024).
Dilaporkan 40 orang terdampak akibat gas buangan dari pabrik PT Chandra Asri. Bahkan sejumlah siswa sekolah dasar dilaporkan alami gejala pusing dan muntah akibat menghirup gas buangan yang bercampur bahan kimia.
Hingga saat ini Tim Gabungan Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Pengamanan Obyek Vital, Polda Banten masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa 17 saksi terkait kebocoran gas dari pabrik PT Chandra Asri.(*)
